terjebak tiada tempat untuk berpaling
hidup berubah di luar kendaliku
menyebabkan rasa sakit yang dalam di lubuk jiwaku
orang lain sedang menarik dawai
untuk sayap, untuk terbang
melarikan diri, aku ingin menggali ke luar
penuh dengan keputusasaan, penuh keraguan
bisu tidak mampu mengungkapkan
rasa sakit yang menggerogoti ini
dan perasaan tertekan tanpa henti
air mata yang tidak terlihat dengan mata telanjang
teriakan sunyi yang tidak bisa didengar siapa pun
aku mencoba untuk berbicara
tetapi tidak ada yang bisa mengungkapkan
perasaan sedih dan tidak berharga ini
sakit emosional, berjalan bersamaku sepanjang hari
dan tidur denganku sepanjang malam
meninggalkanku habis tanpa kekuatan tuk bertarung
marah karena tidak berani membalikkan keadaan
membuatku tetap berlabuh pada penyesalan ini
tak dapat melepaskan rantai dan mengubah arahku
kebanggaan palsu adalah yang tertinggi
selalu ada untuk berbisik di telingaku
waktu, terbuang dan dihabiskan dengan buruk
banyak luka, banyak bertobat
penghiburan, tolong datang dan tenangkan jiwaku
karena inilah yang kubutuhkan tuk membuatku utuh
empati, yang kubutuhkan adalah dilihat oleh dia
seseorang untuk melihat diriku yang sebenarnya
cinta tanpa pamrih
memberi dengan murah hati di antara hal-hal lainnya
kata-kata, bila digunakan sebagai senjata
bisa untuk memotong seperti pisau
mampu melakukan begitu banyak kerusakan
dan menghilangkan kegembiraan hidup
tetapi diucapkan dengan lembut
dan diungkapkan dengan ketulusan
mampu membawa banyak kebahagiaan
***
Solo, Rabu, 25 November 2020. 12:32 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
painting by Natalia Esanu
0 comments:
Posting Komentar