Di dunia yang serba cepat saat ini, kita semua menjalani kehidupan virtual yang paralel dengan kehidupan nyata. Obrolan langsung reguler di Skype atau pembaruan status di Facebook, yang memastikan seseorang tetap terhubung dengan kenalannya yang tersebar, menyediakan platform sosial untuk keberadaan 'dunia virtual' ini. Ketika kelompok individu ini berkumpul untuk tujuan atau tujuan yang sama dengan visi bersama, mereka tidak hanya membentuk sebuah 'tim' tetapi apa yang kita sebut sekarang sebagai 'tim virtual'.
Asal Tim Virtual
Menurut Dictionary.com, kata 'virtual' mengambil maknanya dari 'kebajikan' di awal abad ke-14. Tetapi pada akhir 1950-an, itu mulai mengambil arti baru dari 'disimulasikan sementara atau diperpanjang oleh perangkat lunak komputer'. Di masa lalu, tim terdiri dari anggota dari lebih atau kurang satu budaya, hadir di satu tempat dan waktu bekerja sama untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Melonjaknya penjualan PC pada 1960-an diikuti dengan popularitas telepon seluler pada 1970-an, pesan suara pada 1980-an, dan internet & World Wide Web pada 1990-an secara bertahap membuka jalan bagi tempat kerja virtual. Seiring dengan perubahan peradaban manusia, struktur organisasi pun ikut berkembang.
Pada zaman prasejarah, era nomaden pemburu dan pengumpul adalah pertama kalinya manusia berkumpul dalam kelompok kecil dengan visi bersama tentang 'bertahan hidup'. Kemudian datanglah peradaban pertanian yang menyebabkan tumbuhnya hierarki dalam organisasi. Ini diikuti dengan lahirnya organisasi birokrasi era Industri. Dengan sumbangan Era Informasi, bentuk baru struktur organisasi telah muncul, yang dikenal sebagai organisasi jaringan. Dan, tim virtual adalah kata kunci terbaru di lingkaran korporat abad ke-21.
Definisi Tim Virtual
Tim virtual adalah sekelompok individu yang tersebar di berbagai zona waktu, budaya, bahasa, atau etnis yang berbeda yang disatukan oleh tujuan yang sama. Menurut Powell, Piccoli dan Ives, tim virtual didefinisikan 'sebagai kelompok pekerja yang tersebar secara geografis, organisasi dan / atau waktu yang disatukan oleh teknologi informasi dan telekomunikasi untuk menyelesaikan satu atau lebih tugas organisasi'. Umumnya tim virtual dibentuk untuk jangka waktu sementara untuk mencapai tugas kritis katakanlah, pemecahan masalah atau pengembangan produk baru. Contoh klasik adalah tim virtual yang dibentuk oleh Whirlpool Corporation pada akhir 1990-an untuk divisi pengembangan produk barunya. Para ahli dari Amerika Serikat, Brasil, dan Italia dikumpulkan untuk membentuk tim virtual untuk mengembangkan lemari es bebas klorofluorokarbon.
Relevansi Tim Virtual
Karena meningkatnya persaingan di pasar, desentralisasi dan globalisasi proses kerja dan kemajuan dalam teknologi informasi dan komunikasi, organisasi menuntut fleksibilitas dan ketangkasan dalam pengiriman produk dan layanan mereka. Tim virtual memainkan peran kunci untuk memenuhi tuntutan ini. Karena organisasi terus memperjuangkan bakat yang dengan cepat menjadi sumber daya yang langka, struktur tim virtual memungkinkan organisasi untuk memanfaatkan bakat yang tersedia melintasi batas.
Semakin banyak organisasi yang mengadopsi pendekatan tim virtual untuk mengurangi biaya operasi mereka, mendorong berbagi pengetahuan di antara karyawan mereka untuk mempromosikan pembelajaran organisasi dan memperluas jam kerja mereka menjadi 24/7 dengan memanfaatkan zona waktu yang berbeda dari anggota tim virtual. Misalnya Sun Microsystems telah memulai inisiatif yang disebut 'Program Kerja Terbuka' pada tahun 1998 yang mendukung karyawannya untuk bekerja dari mana saja dan kapan saja (telecommuting). Pada tahun 2007, hal itu menghasilkan penghematan biaya yang sangat besar bagi organisasi, hingga mencapai $ 68 juta.
Cakupan Tim Virtual
Meskipun tim virtual sangat bergantung pada teknologi informasi dan komunikasi tetapi tidak hanya terbatas pada industri TI. Saat ini hampir semua sektor industri mulai dari konstruksi, manufaktur, perawatan kesehatan dan otomotif hingga ritel dan nirlaba mendapat manfaat dari tim virtual. Di seluruh dunia, di satu sisi, organisasi yang lebih besar seperti Hewlett Packard, Whirlpool, Texas Instruments, British Petroleum dan lain-lain dengan sumber daya dan kemampuan mereka yang besar memanfaatkan manfaat tim virtual untuk meningkatkan produktivitas dan layanan mereka kepada pelanggan, di sisi lain, usaha kecil dan menengah (UKM) menggunakannya untuk meningkatkan daya saing mereka.
Keberhasilan UKM bergantung pada dua faktor, yaitu kualitas produk dan produktivitas. Untuk mempertahankan persaingan global, UKM dapat memanfaatkan sistem berbagi pengetahuan dan kolaboratif tim virtual untuk berintegrasi dengan vendor, pelanggan, dan pemasok mereka. Hampir semua fungsi utama atau peran pekerjaan seperti R&D, penjualan, teknik, keuangan, logistik, dan SDM dapat dilakukan dalam lingkungan virtual.
Kesimpulan
Menurut psikolog sosial, hubungan antarmanusia memperoleh kekuatannya dari kedekatan fisik individu. Karena fakta bahwa anggota tim virtual memiliki keterbatasan atau, tidak ada interaksi tatap muka, hal ini menimbulkan banyak sekali tantangan. Untuk keberhasilan tim virtual, penting untuk mengatasi perbedaan budaya, hambatan komunikasi, perebutan kekuasaan dan konflik untuk membangun kepercayaan, kolaborasi dan komitmen antar individu. Meski kedengarannya sulit tapi pasti bisa dicapai melalui kepemimpinan yang efektif. Dengan strategi, proses, dan alat yang tepat, organisasi dapat memperoleh manfaat besar dari tren tim virtual zaman baru ini.
***
Solo, Minggu, 6 Desember 2020. 10:48 am
'salam sukses penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
ilustr: AVirtual
0 comments:
Posting Komentar