terkadang aku bermimpi mampu terbang
aku mengangkat dan mengepakkan tangan
dan segera aku melayang tinggi ke langit
anggun seperti burung, aku pergi
aku menemukan awan kapas yang halus
dan menikmati perjalanan yang nyaman
aku tidak dapat mendengar satu suara pun
perlahan-lahan di udara aku meluncur
awan sutraku mengapung dengan angin
melalui langit yang begitu biru
sama seperti perahu layar di laut
dengan burung camar menukik lincah
aku melihat jalan-jalan di bawah ini
dan mata-mata teman-temanku saat bermain
aku menyelam, berenang, dan berputar
saat mereka menyaksikan dengan kagum dan melambai
aku merasa seperti pusing, ringan dan bebas
matahari begitu hangat dan cerah
kupikir aku akan terbang sepanjang hari
dan menangkap bintang di malam hari
tetapi kemudian angin mulai bertiup
dan awan berubah menjadi abu-abu
mereka menggeram dan bergemuruh saat mereka pergi
serta mengusir burung-burung itu
dan meskipun itu menyenangkan untuk menyentuh langit
aku mulai merasa sendirian
aku tidak merasa diterima lagi
aku pikir mungkin aku harus pulang
maka aku mengangkat tanganku dan menundukkan kepala
serta kembali ke tanah
dan ketika kakiku kembali ke bumi
hujan turun begitu deras
memang aku memiliki waktu yang paling indah
di langit yang tak berbatas
tetapi di sana terlalu sepi
untuk hidup sepanjang waktu
dan meskipun teman-temanku memandangku
serta prestasi terbang heroikku
sepertinya mereka juga menyukaiku
ketika aku berdiri dengan kedua kakiku
jadi aku akan melakukan terbang dalam mimpiku
di mana itu semua hanya membuat percaya
dan dalam kehidupan nyata, aku akan tinggal di sini
di mana aku dicintai hanya menjadi diriku
***
Solo, Sabtu, 2 November 2019. 5:25 am
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
ilustr: Angus Macpherson
0 comments:
Posting Komentar