Pahami pengaruh kuat media sosial.
Poin-Poin Penting
- Pengaruh media sosial bisa meluas.
- Pesan yang menghibur dapat memiliki maksud persuasif yang terselubung.
- Semakin kita percaya orang lain melakukan sesuatu, semakin kita mungkin juga ingin melakukannya.
Belakangan ini, tagar "TikTokMadeMeBuyIt" sedang heboh. Tagar saat ini memiliki 8,4 miliar (ya, miliar) tampilan. Orang-orang dengan bangga memposting tentang hal-hal yang mereka beli berdasarkan postingan yang mereka lihat di TikTok: sepatu merah muda, keju feta, atau bahkan printer tato. Item yang dibagikan kemudian menjadi viral dan membuat kegemaran konsumen untuk membeli produk tersebut. Bahkan, banyak dari barang-barang yang dipasarkan di TikTok ini sering kali ludes dan menjadi komoditas yang semakin menggiurkan.
Tidak ada yang baru tentang media sosial yang digunakan untuk mempengaruhi perilaku konsumen. Tetapi mengapa TikTok begitu efektif membuat kita membeli sesuatu?
Tiga Alasan
1. Ini adalah perpaduan sempurna antara iklan dan hiburan, sering disebut sebagai advertainment. Praktik ini berakar pada sinetron radio (dan kemudian TV) asli. Sinetron pada awalnya tidak dikembangkan untuk menghibur tetapi dirancang untuk secara cerdik mengintegrasikan merek perusahaan induk ke dalam konten cerita ini. Perusahaan pertama yang memproduksi radio dan kemudian serial sinetron TV adalah perusahaan deterjen seperti Procter & Gamble (pembuat Tide dan produk rumah tangga lainnya). Mereka menyadari bahwa menempatkan merek mereka dalam cerita dan di tangan karakter aspirasional jauh lebih persuasif (dan lebih murah untuk diproduksi) daripada membuat iklan. Pengaruhnya halus tapi nyata. Saat ini, media sosial memainkan peran yang sama. Video TikTok yang menghibur dan menyenangkan untuk ditonton, tetapi juga menampilkan merek dan produk, beroperasi dengan cara yang sama. Faktanya, 86% pemasar telah menggunakan pemasaran influencer untuk menghasilkan penjualan atau untuk kesadaran merek. Statistik ini kemungkinan akan meningkat karena organisasi terus menjalin media sosial ke dalam strategi pemasaran mereka.
2. Mungkin perbedaan utama antara influencer TikTok dan penempatan produk tradisional di serial TV dan film adalah bahwa merek yang diiklankan tidak lagi begitu halus. Ini adalah perubahan yang mengejutkan karena biasanya mengetahui bahwa kita sedang dibujuk membuat kita lebih cenderung waspada, dan membela diri terhadap upaya persuasi. Mekanisme defensif ini disebut sebagai aktivasi pengetahuan persuasi. Apa yang begitu pintar tentang tren #TikTokMadeMeBuyIt adalah bahwa hal itu membuat pengaruh terbuka (jelas bagi kita) alih-alih terselubung (lebih tersamar). Tidak apa-apa untuk terpengaruh dan dengan senang hati memberi tahu orang lain tentang hal itu. Pemasaran brilian yang mendorong konsumen untuk membeli lebih banyak barang (yang mungkin tidak kita butuhkan). Dan itu berhasil. Menurut penelitian, 61% konsumen berusia 18 hingga 34 tahun menyatakan bahwa influencer memang memengaruhi pengambilan keputusan mereka.
3. Akhirnya, seluruh tren #TikTokMadeMeBuyIt menjadi fenomena sosial. Pengaruh sebuah postingan tidak datang dari postingan itu sendiri tetapi dari reaksi terhadap postingan tersebut dan semua komentar yang dipicu oleh sebuah postingan. Norma sosial mencerminkan persepsi tentang apa yang orang lain pikirkan dan lakukan. Semakin kita percaya bahwa banyak orang lain, terutama orang lain seperti kita, terlibat dalam perilaku tertentu, semakin besar kemungkinan kita juga melakukannya. Penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa norma-norma sosial sangat berpengaruh ketika kita berada dalam keadaan gairah fisiologis yang tinggi—ketika kita bersemangat atau terlibat. Pengguna TikTok sering berada dalam keadaan seperti ini saat menggulir dan mencari untuk menemukan barang trendi berikutnya untuk dibeli. Secara psikologis, kita mengikuti norma sosial karena itu membuat kita merasa senang menjadi bagian dari kelompok.
Jadi dengan tiga bahan utama ini—konten yang menghibur, pesan yang tidak terlalu halus, dan norma sosial—TikTok benar-benar membuat kita membeli sesuatu. Dan beri tahu orang lain tentang hal itu, sehingga mereka juga akan dengan senang hati membelinya, dan memberi tahu orang lain tentang hal itu … dan siklus itu berlanjut … tanpa batas.
***
Solo, Minggu, 30 Januari 2022. 3:36 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
ilustr: Zoella
0 comments:
Posting Komentar