Dalam masa transisi menuju
pemerintahan baru Jokowi-JK saat ini, santer pembicaraan dan bahkan diskusi di
masyarakat maupun media tentang apakah kubu Jokowi-JK perlu memperbesar
koalisinya dengan menerima koalisi partai dari kubu Prabowo-Hatta. Wajar
apabila hal ini menjadi pembicaraan yang hangat, karena koalisi yang dibentuk
dalam pemerintahan baru nanti pasti akan sangat mewarnai dinamika politik
negeri ini.
Mengenai jumlah pendukung kubu
Jokowi-JK di parlemen yang kalah banyak dibanding dengan kubu Koalisi Merah
Putih sebenarnya tidak perlu dicemaskan oleh kubu Jokowi-JK. Jokowi seharusnya yakin bahwa kemenangannya
sebagai presiden pada pilpres kali ini adalah berkat dukungan rakyat, dia
adalah benar-benar presiden yang dikehendaki rakyat. Jadi apa pun yang akan
terjadi di parlemen nanti, Jokowi tidak akan ditinggalkan oleh rakyat
pendukungnya sepanjang dia menjalankan pemerintahannya sesuai dengan amanat
rakyat dan demi kesejahteraan rakyat.
Memperbesar koalisi dengan partai
dari Koalisi Merah Putih, meskipun hanya dengan Partai Demokrat dan Partai
Amanat Nasional, hanya akan mengundang risiko. Rakyat semua tahu bagaimana
rekam jejak kedua partai tersebut, terlebih Partai Demokrat. Selain itu kubu Jokowi-JK juga harus mempertimbangkan
suasana kebatinan rakyat pendukungnya. Sebagian besar pemilih memilih Jokowi-JK
atas pertimbangan bahwa mereka tidak didukung oleh partai-partai koalisi yang
busuk yang sekarang berada di dalam Koalisi Merah Putih.
Jokowi-JK lebih baik menghindari
memperbesar koalisi dengan partai dari Koalisi Merah Putih dan sebaliknya kian
memperkuat Koalisi Rakyat. Terbuka terhadap masukan serta kritik dari rakyat
akan semakin mempererat kecintaan rakyat kepada mereka dan ujungnya
pemerintahan akan semakin kokoh. Sebesar apapun gangguan dari Koalisi Merah
Putih di parlemen maupun dalam bentuk yang lain, tidak akan mampu melawan
pemerintahan yang didukung oleh Koalisi Rakyat.
Selamat berjuang dalam
pemerintahan untuk menyejahterakan rakyat, presiden Joko Widodo. Jangan takut,
seluruh rakyat mendukungmu.
Salam damai penuh cinta.
***
Solo, Senin, 25 Agustus 2014
Suko Waspodo
0 comments:
Posting Komentar