bergegas unggas memasuki peraduannya
riuh belalang mengiringi berlalunya terang
bersendau gurau saat insan menunggu lelap
langit ratri tersaput mendung naungi bumi
seberkas haru larut terbalut kalut dan takut
terpaku ratap menatap bayang penuh rindu
hangatkan dahaga raga yang sendu merayu
kunang tak ingin membawa manja cahayanya
kala waktu enggan berkawan pada gelap hari
bintangpun bersembunyi sunyi sendiri sepi
terhapus awan gelap melahap habis langit
bulan memudar cantik menarik pada jiwa ini
hitam tatkala ini menang menyerang terang
tapi mekar fajar bersama mentari kan menari
bersama untaian senandung sabda alam pagi
seberkas haru larut terbalut kalut dan takut
terpaku ratap menatap bayang penuh rindu
hangatkan dahaga raga yang sendu merayu
kunang tak ingin membawa manja cahayanya
kala waktu enggan berkawan pada gelap hari
bintangpun bersembunyi sunyi sendiri sepi
terhapus awan gelap melahap habis langit
bulan memudar cantik menarik pada jiwa ini
hitam tatkala ini menang menyerang terang
tapi mekar fajar bersama mentari kan menari
bersama untaian senandung sabda alam pagi
***
Solo, Selasa, 5 Agustus 2014. 12:13 am
‘salam hangat penuh cinta’
Suko Waspodo
0 comments:
Posting Komentar