Welcome...Selamat Datang...

Kamis, 07 Agustus 2014

Kemenkominfo Nyaris Tanpa Prestasi

Hari ini, Senin, 4 Agustus 2014, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring , di hadapan jajarannya  dalam acara Halal bi Halal, memohon maaf pada pejabat dan karyawan di lingkungan kementeriannya menjelang purnatugasnya sebagai menteri.

"Saya pribadi memohon maaf yang sebesar-besarnya jika selama hampir lima tahun di kominfo ada kebijakan-kebijakan yang kurang berkenan terkait dengan keputusan-keputusan selama saya menjadi menteri,"  kata Tifatul 

Ia mengatakan pada akhir masa jabatannya, apabila ada prestasi yang layak selama dirinya di Kemenkominfo maka itu merupakan prestasi seluruh karyawan Kemenkominfo. Tifatul menegaskan tidak akan mengklaim kesuksesan apapun di bidang kominfo sebagai prestasi bagi pribadinya selama bertugas sebagai Menkominfo.

Pernyataanya sungguh ironis dan memalukan karena kenyataannya tidak ada prestasi yang sangat  berarti di kementeriannya.  Paling yang dia banggakan adalah pemblokiran situs-situs porno, meskipun kenyataannya juga tidak mungkin bisa tuntas. Sedangkan hal-hal lain yang menyangkut penertiban situs-situs berita maupun blog-blog yang berisi pemutarbalikan fakta, fitnah dan hasutan yang membahayakan NKRI  hampir tak pernah dia sentuh.

Ketika rakyat negeri ini tengah terus belajar untuk berdemokrasi yang semakin baik dan didukung oleh teknologi informasi yang kian canggih, kementeriannya justru terus mengadakan pembiaran terhadap perilaku kotor cyber crime, khususnya di kancah politik. Kita semua tahu saat kampanye pileg yang lalu hingga pasca pilpres saat ini perilaku kotor para pengguna situs abal-abal sangat massive. Hampir tidak ada penertiban sama sekali.

Yang paling aktual tentu adalah tujuh portal berita yang memalsukan nama media nasional ternama di Indonesia. Tujuh portal mirip blog yang  memakai nama mirip dengan media berita liputan6.com, detik.com, tempo.co, antaranews.com, tribunnews.com, inilah.com dan kompas.com. Kalau jejaring sosial media tidak berteriak-teriak tentang kasus ini mungkin Tifatul tidak akan tahu atau sengaja pura-pura tidak tahu. Padahal  pemutarbalikan fakta oleh tujuh portal tersebut sungguh berbahaya dan memalukan masyarakat pers Indonesia.

Sungguh Kemenkominfo di bawah kepemimpinan Tifatul Sembiring sangat minim prestasi atau bahkan nyaris tidak memiliki prestasi yang berarti. Padahal seharusnya bisa menjadi ujung tombak pencerdasan bangsa melalui optimalisasi pembangunan dan penataan di bidang IT. Tapi inilah faktanya, 5 tahun tanpa ada manfaat yang bisa kita nikmati dari kementerian ini. Malahan justru cyber crime yang kian merajalela.

Salam kritis penuh cinta.

***
Solo, Senin, 4 Agustus 2014
Suko Waspodo

0 comments:

Posting Komentar