Welcome...Selamat Datang...

Kamis, 16 April 2020

Fitur Sistem Motivasi yang Baik


Motivasi adalah kondisi pikiran. Motivasi yang tinggi mengarah pada moral yang tinggi dan produksi yang lebih besar. Karyawan yang termotivasi memberikan yang terbaik untuk organisasi. Ia tetap setia dan berkomitmen pada organisasi. Sistem motivasi yang baik dalam suatu organisasi harus memiliki fitur berikut:

  • Kinerja yang unggul harus dihargai secara wajar dan harus diakui secara ganda.
  • Jika kinerja tidak secara konsisten sesuai dengan standar, maka sistem harus membuat ketentuan untuk penalti.
  • Karyawan harus diperlakukan dengan adil dan wajar. Keluhan dan hambatan yang dihadapi mereka harus ditangani secara instan dan adil.
  • Pendekatan 'wortel' dan 'tongkat' harus diterapkan untuk memotivasi karyawan yang efisien dan tidak efisien. Karyawan harus memperlakukan konsekuensi negatif (seperti takut akan hukuman) sebagai tongkat, dorongan dari luar dan menjauh darinya. Mereka harus mengambil konsekuensi positif (seperti hadiah) sebagai wortel, tarikan batin dan bergerak ke arah itu.
  • Sistem penilaian kinerja harus sangat efektif.
  • Pastikan fleksibilitas dalam pengaturan kerja.
  • Sistem motivasi yang baik harus dikorelasikan dengan tujuan organisasi. Dengan demikian, tujuan individu / karyawan harus diselaraskan dengan tujuan organisasi.
  • Sistem motivasi harus dimodifikasi untuk situasi dan organisasi.
  • Sistem motivasi yang baik membutuhkan modifikasi sifat pekerjaan individu. Pekerjaan harus dirancang ulang atau direstrukturisasi sesuai dengan persyaratan situasi. Salah satu alternatif untuk spesialisasi pekerjaan - rotasi pekerjaan, perluasan pekerjaan, pengayaan pekerjaan, dan lain-lain, dapat digunakan.
  • Pendekatan manajemen harus partisipatif. Semua bawahan dan karyawan harus dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.
  • Sistem motivasi harus melibatkan imbalan moneter maupun non-moneter. Imbalan moneter harus dikorelasikan dengan kinerja. Kinerja harus didasarkan pada tindakan karyawan terhadap tujuan, dan bukan pada ketenaran karyawan.
  • "Memotivasi diri sendiri untuk memotivasi karyawan Anda" harus menjadi pendekatan manajerial.
  • Manajer harus memahami dan mengidentifikasi motivator untuk setiap karyawan.
  • Sistem motivasi yang baik harus mendorong pengawasan yang mendukung di mana pengawas berbagi pandangan dan pengalaman mereka dengan bawahan mereka, mendengarkan pandangan bawahan, dan membantu bawahan dalam melakukan pekerjaan yang ditunjuk.

Semoga ulasan sederhana ini bermanfaat bagi kita.

***
Solo, Selasa, 22 Januari 2019. 9:33 am
'salam sukses penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
kompasiana
pepnews
ilustr: Jurnal Manajemen

0 comments:

Posting Komentar