kami berdiri di ambang pintu
tangannya di pinggangku
waktu menggelitik cepat
nyaris tergesa-gesa
dia bergerak mendekat
matanya terkunci di mataku
aku merindukan ciumannya
untuk sesaat saja
bibirnya bertemu bibirku
dan aku merasakan sensasinya
aku tidak lagi harus menunggu
untuk menyerah pada godaan manis
lututku terasa lemas
telapak tanganku menjadi berkeringat
aku kembali ke tempat itu
aku sudah berkali-kali melakukannya
dunia menghilang
yang tersisa hanyalah dia dan aku
dan ketika kami menarik diri
aku merasa seolah-olah aku bisa terbang
***
Solo, Sabtu, 13 Juni 2020. 9:46 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
ilustr: G Berry
0 comments:
Posting Komentar