Di tanah duduk seekor burung. Ia terlalu takut untuk terbang. Sayap yang indah bisa membuatnya melambung, Tetapi rasa sakit dari kegagalan masa lalu adalah tangisan kesepiannya.
Tuhan telah berfirman kepada burung ini, "Percayalah dan yakinlah pada-Ku, karena Aku akan membawamu dalam penerbanganmu. Keajaiban hidup sedang menunggumu untuk dilihat."
Burung itu berkata kepada Tuhan, "Tetapi aku tidak mampu terbang. Aku lemah. Aku akan jatuh dan merasakan sakit. Itu terjadi sebelumnya ketika aku mencoba untuk terbang. Aku takut merasa sakit lagi."
Suara-Nya lembut dan meyakinkan, Tuhan berkata kepada burung itu, "Aku menciptakanmu, dan Aku akan melindungimu. Teriakan kesepianmu, Aku telah mendengar. Percayalah pada-Ku. Itu semua yang perlu engkau lakukan.
Jadi, berdirilah, hai burung, dan rentangkan sayapmu. Sayap yang Aku ciptakan dengan penuh cinta membuatmu mampu terbang. Jika engkau jatuh, Aku akan menangkapmu, dan mengangkatmu kembali ke langit."
Dengan kaki gemetar dan perasaan ragu pada sayapnya, burung itu akhirnya melihat ke langit. Menarik napas dalam-dalam dan mengambil kesempatan. Burung itu mulai terbang.
"Terima kasih, Tuhan, karena percaya padaku. Terima kasih telah memberi aku sayap. Terima kasih atas perlindungan-Mu. Sungguh mulia Engkau, sekarang aku akan bernyanyi."
Tuhan tersenyum kepada burung itu. Dalam penerbangan-Nya yang agung. "Burung kecil, aku akan selalu bersamamu, dan akan melindungimu dengan sekuat tenaga.
Engkau mungkin tersandung. Engkau mungkin jatuh. Itu tidak berarti bahwa Aku tidak peduli. Aku akan mengawasimu jika engkau membutuhkan bantuan, dan kemudian Aku akan ada di sana."
Burung kecil, yang dulu sangat ketakutan, belajar untuk melambung ke ketinggian baru. Jatuh sesekali tidak lagi membuatnya takut, dan memilih untuk memiliki iman dalam penerbangan Tuhan.
***
Solo, Kamis, 18 Juni 2020. 10:51 am
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
painting by Trayko Popov
0 comments:
Posting Komentar