Orang yang hidup
seatap bertahun-tahun lamanya menemui kesulitan untuk bercakap-cakap.
Kedengarannya aneh, bukan? Jika kamu berbicara dengan teman kamu seperti
dengan orangtua kamu, kamu tidak akan mempunyai banyak teman.
Tetapi hal ini berlaku
juga pada para orangtua. Mereka tidak percaya apabila mendengar keluhan
remaja, anak-anak mereka. Mereka menganggap bahwa anak-anak mereka yang
tidak mau mendengarkan kata-kata mereka.
Kadang-kadang orangtua
ingin mendengarkan, tetapi tidak tahu caranya. Mereka mengajukan
pertanyaan yang tidak dipedulikan oleh siapapun: “Belajar kamu tidak ada
masalah kan?” atau “Apakah kegiatan kamu hari ini menyenangkan?”
Sebaiknya mereka tidak mengajukan pertanyaan yang dapat dijawab dengan
“ya” atau “tidak” saja. Lebih baik mencoba bertanya dengan “Bagaimana
pendapatmu?” atau “Apa yang kamu lakukan?” Hal yang sama dapat kamu
terapkan terhadap orang tua kamu.
Cobalah ‘permainan’
berikut selama seminggu: Carilah dua atau tiga pertanyaan yang dapat
kamu ajukan setiap kali kalian makan bersama. Kamu dapat mulai dengan
apa yang baru saja kamu baca di suratkabar atau suatu kejadian di
sekolah dan bertanya: “Apa pendapat ayah mengenai hal ini?” atau “Kalau
ibu yang mengalaminya, apa yang akan ibu lakukan?” Mereka pasti akan
menjawab, karena orang biasanya merasa senang, jika diberi kesempatan
untuk memberikan pendapat mengenai peristiwa sehari-hari.
Mungkin dalam beberapa
hal kamu lebih tahu dari mereka. Tetapi janganlah setiap kali
mengoreksi mereka. Jangan mencari siapa yang salah dan siapa yang benar
dalam masalah ini atau itu. Dengarkan saja baik-baik. Lalu ajukan
beberapa pertanyaan lagi, seperti: “Mengapa ayah merasa demikian?” atau
“Apa yang membuat ibu berpendapat demikian?” Laksanakan ‘permainan’ ini
agak lama, dan kamu secara tidak langsung mengajar orangtua kamu
mengajukan pertanyaan kepada kamu, sehingga kamu pun merasa antusias
untuk terlibat.
Menciptakan percakapan
antara dua generasi memang kadang sulit. Dua generasi yang pengalaman
hidupnya begitu berbeda. Tetapi sedikit kreatifitas dan usaha yang tulus
akan membawa hasil yang tidak sia-sia.
Selamat mencoba memperbaiki komunikasi kamu dengan orangtua kamu.
Salam damai penuh cinta.
***
Solo, Jumat, 5 Juli 2013
Suko Waspodo
0 comments:
Posting Komentar