menelusuri jalan dalam debu dan terik surya
kau pikul tumpukan cobek batu tawarkan karya
renta ragamu tak surutkan semangatmu mengisi hari
demi sesuap nasi tuk pertahankan kehidupan ini
bertudung caping keluar masuk kampung temui para ibu
berharap mereka masih butuh cobek batu tuk ramu bumbu
senyatanya tak sebanding lelahmu dengan pendapatanmu
namun demi kualitas diri untuk tetap mandiri hidupmu
kulitmu melegam dan tubuhmu telah renta tapi tetap setia
selama raga masih bernyawa tak hendak surut berkarya
pantang menyerah karena hidup bukan hanya menunggu mati
melainkan terus mengisi hari dan menjadi semakin berarti
lakumu sungguh mulia memaknai hidup yang tak mudah
bagimu hidup tak cukup hanya dijalani dengan selalu pasrah
terus melangkah meski lelah namun kau hadapi dengan gagah
mensyukuri karunia-Nya membuatmu rasakan hidup ini indah
***
Solo, Rabu, 4 September 2013. 12:35 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
kompasiana
pepnews
0 comments:
Posting Komentar