Apa yang ingin saya sampaikan sesungguhnya hanya ini: bersikap wajarlah terhadap orangtuamu. Bersikaplah terhadap mereka paling tidak seperti terhadap temen-teman sekolahmu. Coba kamu ingat betapa canggung kamu rasakan, jika berada di antara orang-orang yang tidak kamu kenal. Kurang lebih demikianlah perasaan orang dewasa terhadap remaja. Mereka telah membesarkan kamu beberapa tahun lamanya, dan tiba-tiba kamu menjadi seorang yang asing bagi mereka. Mendadak dirasakan bahwa kamu jauh dari mereka; mereka seakan-akan tidak mengenal kamu lagi. Dan mereka tidak tahu harus berbuat apa.
Saya mempunyai
beberapa dugaan umum tentang orang-orang yang saya jumpai. Saya rasa
kamu dapat menerapkannya pada orangtuamu juga, karena mereka sama
seperti orang-orang lain pada umumnya. Saya menduga, sebagian besar
orang takut dan merasa kurang aman. Maka saya berusaha bertindak
sedemikian rupa, sehingga mereka tidak perlu merasa takut atau cemas.
Itulah sebabnya,
mengapa hal ini saya sampaikan kepada kamu yang masih remaja. Kamu
membaca dan berfikir lebih banyak daripada orangtuamu. Dan mungkin juga
kamu lebih mampu menggunakan gagasan-gagasan baru dibandingkan orangtuamu.
Perubahan apa yang
akan terjadi dalam hubungan kamu dengan orangtuamu, bila kamu perhatikan
dugaan di atas? Perubahan apa yang akan timbul, bila kamu bersikap
manis dan siap membantu, waktu kamu lihat mereka sedang sibuk atau
menghadapi masalah? Apa akibatnya, jika kamu membiasakan diri
mengucapkan terimakasih kepada mereka? Atau jika kamu belikan ibumu
hadiah mungil kesukaannya untuk memperlihatkan rasa terimakasihmu? Ia
mungkin tidak mengucapkan sepatah kata pun (di Asia kebanyakan orangtua
tertutup sifatnya). Tetapi percayalah, ia merasa sangat bahagia.
Resapkanlah petikan
kata-kata bijak berikut ini: “Janganlah aku ingin dicinta sebanyak aku
berusaha mencinta.” Kedengarannya sentimental, bukan? Sebenarnya tidak,
cinta sejati sama sekali tidak sentimental, -kamu segera akan mengerti,
jika kamu mempraktekkannya di rumah. Sulit memang untuk menjalin
hubungan yang akrab, terbuka dan baik dengan orangtuamu, tetapi hubungan
seperti ini dapat sangat mengubah hidupmu menjadi cerah dan hangat.
Hanya sedikit orang yang akan menjadi lebih akrab dengan kamu secara
emosional daripada orangtuamu, - itulah sebabnya mengapa begitu sulit
mengabaikan mereka. Jika hubungan dengan orang serumah sedang kacau,
semua bidang kehidupan lain dipengaruhi. Tetapi jika di rumah semuanya
berjalan lancar, hidup akan menjadi jauh lebih menyenangkan.
Beginilah tulisan
sederhana saya, hanya sekadar berbagi pengalaman sebagai ungkapan
kepedulian saya kepada kaum muda dan kaum remaja pada umumnya. Selamat
menjalin relasi dan berkomunikasi lebih baik dengan orangtuamu.
Salam damai penuh cinta.
***
Solo, Rabu, 24 Juli 2013
Suko Waspodo
0 comments:
Posting Komentar