Meninggalkan jalan
yang sudah lancar lalu masuk menjelajahi hutan kreativitas berarti
meninggalkan hal yang sudah biasa, yang sudah diketahui, dan selanjutnya
bercumbu dengan hal yang baru, yang belum diketahui. Bagi orang-orang
kreatif, mengambil risiko, nyrempet-nyrempet bahaya merupakan cara hidup yang biasa.
Untuk memahami langkah mengambil risiko, kita harus mengetahui macam-macamnya. Secara umum kita mengenal 4 macam risiko: fisik, finansial, intelektual dan hubungan dengan orang lain.
Risiko Fisik
Risiko fisik harus
dihadapi oleh orang-orang kreatif dalam bidang seperti: balap motor,
balap mobil, menyelam, bermain ski, mendaki gunung.
Keuntungannya.
Jika berhasil, mengalami getaran hati yang menggembirakan karena
menghadapi tantangan dan berhasil mengatasi; dimasukkan ke dalam
golongan orang-orang pemberani; bertambahnya kepercayaan diri yang
diakibatkan oleh kesadaran bahwa mampu mengatasi situasi berat dan
sulit.
Kerugiannya.
Jika gagal, dapat terluka, cacat tubuh, bahkan mati. Kerugian itu perlu
dipertimbangkan sebelumnya. Mengambil risiko, bukan berarti bertindak
bodoh tanpa membuat perhitungan.
Risiko Finansial
Risiko finansial,
keuangan, adalah bertaruh dengan uang, pekerjaan, karier, seperti
memulai usaha baru, meninggalkan pekerjaan, berganti profesi,
memperbesar usaha dagang. Dengan itu, kita menempatkan keamanan
finansial modal, dan uang simpanan kita di bank berada dalam bahaya.
Keuntungannya.
Jika kita berhasil, gaji bertambah besar, uang bertambah banyak, gengsi
naik, kedudukan lebih tinggi, kehormatan meningkat. Kalau sukses dalam
berganti pekerjaan, pada keuntungan finansial itu, masih ditambah dengan
terbukanya kemungkinan baru, meluasnya cakrawala kehidupan, dengan
kemungkinan perkembangan bakat-bakat yang sampai saat itu belum mendapat
perhatian.
Kerugiannya.
Jika gagal, kehilangan uang, pekerjaan, karier, dan rasa aman secara
finansial. Akibatnya kesedihan yang berkepanjangan, hidup susah dan
mungkin harga diri digerogoti.
Risiko Intelektual
Risiko intelektual
terjadi, pada waktu mengambil tindakan yang menyangkut perubahan pikiran
dalam bidang politik, pandangan hidup, cara dan gaya hidup, status
hidup, moral, agama.
Keuntungannya.
Jika berhasil, kegembiraan karena mendapat pikiran-pikiran yang segar
dan baru, mampu mandiri, dan siap menyesuaikan diri dalam situasi hidup
yang lain.
Kerugiannya.
Jika gagal, dianggap bodoh, kehilangan reputasi, rasa tidak aman karena
sudah meninggalkan pikiran-pikiran lama, tetapi pikiran-pikiran baru
belum jalan. Pikiran-pikiran baru belum tentu dapat bertahan.
Risiko dalam Hubungan dengan Orang Lain
Risiko itu menyangkut
keberanian untuk membuka diri bagi orang lain: berkenalan dengan orang
baru, melibatkan diri lebih dalam dengan kenalan, membentuk persahabatan
baru.
Keuntungannya. Jika berhasil, jumlah teman bertambah, lingkungan kenalan bertambah luas, persahabatan dengan orang bertambah dalam.
Kerugiannya. Jika gagal, ditolak orang, mendapat malu, harga diri terusik.
Mengambil Risiko Tahap Demi Tahap
Untuk menghayati hidup kreatif, kita harus bertaruh, mengambil kesempatan, bereksperimen, dan ber’main-main’.
Ini tidak berarti asal
mengambil risiko. Kita harus membuat pertimbangan. Mungkin pedoman ini
berguna: “Dalam hal-hal di mana kita mampu menanggung kerugian, sebaiknya kita sering mengambil risiko. Dalam hal-hal di mana dapat terjadi malapetaka, sebaiknya kita jarang mengambil risiko.”
Seni mengambil risiko,
seperti seni-seni lain, perlu dipelajari. Kita mulai dulu dari
masalah-masalah kecil, di mana jika gagal, kerugiannya tidak banyak dan
kita mampu menanggung konsekuensinya. Kalau berhasil dalam satu masalah,
kita mengambil risiko dalam masalah yang sedikit lebih besar. Demikian
seterusnya. Dengan latihan ini lama-kelamaan feeling kita
terlatih: dalam masalah apa dan kapan kita boleh mengambil risiko, dalam
masalah apa dan kapan kita sebaiknya tidak bermain-main dengan risiko.
Kita dapat siap
menghadapi risiko, apabila kita menyiapkan diri dengan baik dan
mengumpulkan informasi lengkap tentang masalahnya. Untuk mendaki sebuah
puncak gunung, sungguh bodoh kalau kita begitu saja mulai tanpa
persiapan fisik, informasi, teknis, keterampilan mendaki, logistik,
obat-obatan dan pembentukan regu yang kompak. Ini sama saja dengan bunuh
diri.
Bagaimanapun juga,
jika kita hendak memperluas cakrawala dan pengalaman hidup, kita harus
berani mengambil risiko. Tidak ngawur, tetapi diperhitungkan. Tidak
asal, tetapi dipersiapkan masak-masak.
Demikianlah tulisan kecil ini hanya sekedar sharing untuk meningkatkan kreatifitas kita. Semoga bermanfaat.
Salam damai penuh cinta.
***
Solo, Sabtu, 27 Juli 2013
Suko Waspodo
0 comments:
Posting Komentar