[ Dongeng ]
Pada suatu hari seekor rusa jantan berhenti di sebuah sungai yang jernih untuk memuaskan dahaganya. Ketika sedang minum dia melihat bayangan dirinya di permukaan air. Dia sangat kagum pada tanduknya, “Betapa bagusnya tanduk-tanduk yang kumiliki,” pikir rusa jantan itu. “Aku adalah binatang paling ganteng di hutan ini, Kekuranganku hanya pada kaki. Kaki-kakiku begitu kecil dan kurus. Jika dapat aku akan menggantinya dengan sepasang kaki yang lebih bagus.” Karena itu rusa jantan menjadi sedih memikirkan bagaimana dapat mengganti kaki-kakinya supaya dia sungguh-sungguh kelihatan gagah.
Pada suatu hari seekor rusa jantan berhenti di sebuah sungai yang jernih untuk memuaskan dahaganya. Ketika sedang minum dia melihat bayangan dirinya di permukaan air. Dia sangat kagum pada tanduknya, “Betapa bagusnya tanduk-tanduk yang kumiliki,” pikir rusa jantan itu. “Aku adalah binatang paling ganteng di hutan ini, Kekuranganku hanya pada kaki. Kaki-kakiku begitu kecil dan kurus. Jika dapat aku akan menggantinya dengan sepasang kaki yang lebih bagus.” Karena itu rusa jantan menjadi sedih memikirkan bagaimana dapat mengganti kaki-kakinya supaya dia sungguh-sungguh kelihatan gagah.
Suatu kali ketika dia
berjalan-jalan melalui rimba sambil memikirkan masalah itu, dia
mendengar anjing-anjing pemburu menyalak. Mendengar itu dia pun berlari.
Tetapi anjing-anjing itu telah melihatnya. Mereka terus mengejarnya.
Rusa jantan itu berlari cepat. Ketika berlari melalui semak belukar
tanduknya yang indah itu tersangkut. Dia berjuang untuk melepaskan diri
sementara itu anjing-anjing semakin dekat. Dia merasa ajalnya sudah
dekat. Akan tetapi, dengan sekali sentakan keras akhirnya rusa jantan
itu mampu melepaskan diri keluar dari semak-semak. Dia pun selamat.
Dengan masih terengah-engah dia bergumam dalam hati, “Kakiku yang kurus
ini telah menyelamatkan aku. Sedangkan tanduk-tandukku yang indah justru
menyusahkan aku. Kalau begitu aku tidak akan mengganti kaki-kakiku.”
# Kadang-kadang hal yang kita anggap jelek sebenarnya sangat berguna.
Salam damai penuh cinta.
***
Solo, Rabu, 7 Agustus 2013
Suko Waspodo
0 comments:
Posting Komentar