Welcome...Selamat Datang...

Sabtu, 21 September 2013

Menumbuhkan Kepercayaan Orangtua

Banyak remaja mengatakan, bahwa orangtua tidak memperhatikan mereka. Orangtua mereka tidak mengijinkan mereka pergi sampai larut malam, menghadiri pesta orang muda manapun atau memilih teman sendiri. Para remaja ingin mendapat kepercayaan untuk memilih teman sendiri. Para remaja ingin mendapat kepercayaan untuk memilih kegemaran, urusan pribadi dan teman sendiri.

Tetapi bagaimana caranya mendapatkan kepercayaan itu?

Nah, kamu harus ‘melatih’ orangtuamu supaya percaya kepada kamu. Bagaimana caranya? Dengan menjadi anak kepercayaan, atau paling tidak anak yang betul-betul dapat dipercaya. Mulailah dengan hal-hal yang kecil lebih dahulu. Misalnya, kamu diminta untuk pulang pukul sebelas malam. Jika kamu selalu terlambat, mau tak mau mereka akan berpikir: “Ya, anak ini tidak dapat dipercaya dalam hal-hal kecil, apalagi dalam masalah besar.” Seandainya kamu menelepon dari tempat kamu berada dan berkata: “Ayah, saya sedang bersiap-siap hendak pulang, tetapi baru kira-kira setengah jam lagi saya tiba di rumah; saya terlambat sepuluh menit.” Orangtuamu pasti akan bersikap lain pada kesempatan-kesempatan selanjutnya, jika kamu meminta ijin lagi untuk keluar malam lebih lama.

Percayalah, orangtuamu pasti mengamati caramu menanggapi hal-hal di sekelilingmu. Dapatkah kamu mengatur pengeluaran uangmu dengan penuh tanggungjawab? Ataukah kamu selalu kehabisan uang sebelum saatnya? Ketika kamu mengalami kekecewaan atau tidak berhasil mendapatkan apa yang kamu inginkan, apakah kamu berusaha menanggulanginya? Ataukah kamu ‘ngambek’ satu minggu lamanya?

Para orangtua memperhatikan hal-hal kecil semacam itu. Mereka bukannya memata-matai. Mereka hanya mengamati caramu menanggapi hidup.

Sikap mereka ini beralasan. Jika orangtuamu berpandangan luas, mereka tentu ingin kamu dapat berdikari. Tidak ada orangtua yang sungguh-sungguh senang, jika anaknya bersarang di rumah orangtuanya seumur hidupnya. Jika saatnya tiba, anak-anak mesti mengepakkan sayap meninggalkan sarang mengarungi kehidupannya sendiri.

Kamu ingin menerima perlakuan istimewa di rumah? Mulailah dengan membereskan tugas-tugas rumah seperti membereskan sendiri tempat tidurmu, mengatur baju-bajumu dan mengosongkan tempat sampah tanpa diperintah. Kerjakan semuanya itu secara rutin, maka orangtuamu akan melihat adanya perubahan.

Selanjutnya yang juga tidak kalah pentingnya adalah masalah ketaatan dan cara berkomunikasi yang baik dengan orangtuamu. Taat kepada orangtuamu bukan berarti kamu harus menjadi seperti kerbau yang dicocok hidungnya lalu menurut saja ditarik kesana kemari. Kalau seperti itu artinya kamu menjadi seperti robot juga.

Taat pada orangtua berarti mau mendengarkan dan menghargai apa yang menjadi pemikiran mereka, ide-ide mereka, nasihat-nasihat mereka dan pendapat mereka. Kamu yang mudah emosi cobalah untuk menenangkan diri. Bukalah telinga, pikiran dan hatimu, mendengarkan orangtuamu. Memang kadangkala pendapat mereka mungkin sudah out of date atau tidak cocok dengan pendapatmu, tapi cobalah untuk belajar mendengarkan. Berpikiran positif, tidak apriori, tidak berprasangka buruk.

Kemudian apabila pendapatmu atau idemu tidak cocok dengan pendapat mereka, kamu harus belajar mengkomunikasikan apa yang menjadi pendapatmu dengan baik-baik. Jangan memaksakan diri.

Masalah kamu dengan orangtuamu biasanya terletak pada kesalahpahaman komunikasi dan benturan antara prinsip the best-mu dan prinsip the best orangtuamu. Jalan terbaik adalah mengkomunikasikannya dengan baik-baik dan dengan sikap taat yang wajar. Mereka mempunyai segudang pengalaman yang belum kamu punyai. Sebaiknya kamu menimba dari mereka sebanyak-banyaknya. Jangan berprasangka buruk dahulu sebelum mencoba mengkomunikasikannya dengan baik.

Bertanggungjawab, ketaatan dan cara berkomunikasi yang baik pasti akan semakin menumbuhkan kepercayaan orangtuamu. Tidak ada orangtua yang tidak menghendaki anak-anaknya menjadi baik. Kepercayaaan dari mereka pasti akan kamu peroleh kalau kamu juga menunjukkan cara berkomunikasi yang baik dan perilakumu konsisten, taat serta dapat dipercaya.

Tulisan ini hanya sekadar berbagi sedikit pengalaman. Semoga bermanfaat dan selamat berkembang menjadi pribadi yang semakin dewasa.

Salam damai penuh cinta.

***
Solo, Rabu, 10 Juli 2013
Suko Waspodo

0 comments:

Posting Komentar