Anda hobi bergosip?
Jangan khawatir. Menurut psikolog, bergosip itu menyehatkan mental kita.
Bergosip adalah cara untuk mempertahankan status sosial dan hubungan
pertemanan. Dengan bergosip kita mengenal siapa diri kita dan bagaimana posisi kita dalam lingkungan sosial.
Jika obyek gosip
adalah seorang dengan status sosial yang lebih tinggi dari kita,
biasanya kita akan lebih tertarik mendengar hal-hal negatif tentang dia.
Mengapa? Karena informasi yang negatif mengenai orang itu dapat kita
manfaatkan untuk meningkatkan status sosial kita di masyarakat,
sekaligus menjatuhkan martabat orang itu. Tapi jika gosip itu mengenai
seseorang yang kita rendahkan, kita akan mendengar dengan cermat.
Jangan-jangan orang itu lebih beruntung daripada kita.
Gosip juga bermanfaat
untuk menegakkan standar moral di suatu komunitas. Bila dua orang
memperbincangkan seseorang yang melakukan tindakan menyimpang berarti
mereka tengah menetapkan hal-hal yang pantas dan tabu di lingkungan
mereka. Kita semua harus memahami peraturan tak tertulis yang berlaku di
lingkungan sosial kita. Gosip tentang hal penting dapat membantu kita
menetapkan, mendiskusikan, menyebarluaskan dan menaati peraturan tak
tertulis itu.
Kabar yang tak
menyenangkan tentang diri kita, dapat dijadikan sebagai bahan
introspeksi diri. Gosip dapat menjadi alat bagi kita untuk membandingkan
diri dengan orang lain.
Fungsi gosip bahkan
bisa lebih penting lagi. ‘Sebuah cara menyingkap kebenaran’. Dengan
bergosip kita saling bertukar kebenaran yang kalau tidak dibicarakan
tidak akan pernah terungkap selamanya. Gosip memberi gambaran yang lebih
jelas bagaimana kehidupan manusia sesungguhnya. Selamat bergosip!
Salam damai penuh cinta.
***
Solo, Sabtu, 3 Agustus 2013
Suko Waspodo
0 comments:
Posting Komentar