Saya terdorong menulis artikel ini atas saran baik beberapa teman saya Kompasianer yang mencermati penggunaan kata “kamu” dalam beberapa artikel saya di Kompasiana. Teman-teman saya menyarankan kepada saya untuk menghindari penggunaan kata “kamu” dan menggantinya dengan kata “anda”. Mungkin teman-teman kawatir bahwa artikel saya jadi terkesan merendahkan pembaca.
Kata ganti orang (pronomina) kamu sebenarnya pada awalnya sama maknanya dengan engkau dan anda, yakni sebagai pronomina kedua tunggal. Hanya untuk pronomina anda memang memiliki dua pengertian, tunggal dan jamak.
Dalam perjalanan penggunaannya memang kemudian terjadi perbedaan dalam rasa bahasa. Pronomina anda terkesan lebih santun dan formal dibandingkan dengan kamu. Penggunaan kamu memang terasa agak merendahkan, apalagi dalam konteks bahasa lisan. Namun dalam situasi tertentu pronomina kamu terasa lebih akrab.
Terkait dengan beberapa artikel saya yang menggunakan pronomina kamu,
memang ada unsur kesengajaan. Artikel-artikel itu memang saya tujukan
untuk kaum muda dan saya tampilkan di kanal muda Kompasiana. Saya
menggunakan pronomina kamu untuk memberi kesan akrab dan personal, karena kamu memang untuk pronomina kedua tunggal yang berbeda dengan anda yang bisa dimaknai jamak. Dengan menggunakan pronomina kamu saya
berharap terjadi suasana keakraban dengan para pembaca khususnya kaum
muda. Agar tidak terjadi kesan menggurui, lebih terasa seperti situasi
percakapan personal dan informal. Bagi para pembaca yang bukan kaum muda
mungkin terkesan merendahkan.
Jadi di sini penggunaan pronomina kamu memang harus dilihat konteks tujuan artikelnya. Penulis pasti punya alasan tersendiri memilih menggunakan pronomina kamu daripada pronomina anda. Sekali lagi ini hanya masalah rasa bahasa. Masalah kesan akrab. Masalah formal dan informal
Demikian artikel singkat ini sekedar untuk berbagi pemahaman saya tentang penggunaan pronomina kamu dan anda. Semoga bermanfaat.
Salam damai penuh cinta.
***
Solo, Sabtu, 6 Juli 2013
Suko Waspodo
0 comments:
Posting Komentar