Welcome...Selamat Datang...

Sabtu, 21 September 2013

Orangtuaku tidak Mencintai Aku


Jika kamu mengatakan bahwa orangtua kamu tidak mencintai kamu, coba bertanyalah pada diri kamu sendiri seberapa jauh kamu mengenal mereka.

Coba kamu bayangkan diri kamu mengambil alih peran ayah kamu, bergumam di depan cermin di pagi hari: “Aku harus pergi bekerja lagi. Pekerjaan yang itu-itu saja sejak tujuh belas tahun yang lalu! Tetapi tidak ada pilihan lain! Anak-anak mulai bertambah besar dan membutuhkan makanan lebih banyak. Biaya kebutuhan rumah tangga semakin membumbung. Pendidikan semakin mahal. Rupanya semakin banyak uang yang aku cari, semakin bertambah pengeluaran…. Tolong ……”

Jutaan ayah mengalami hal tersebut setiap hari. Tetapi mengapa mereka tetap bekerja terus? Bisa saja mereka melompat ke dalam mobil, menancap gas dan tidak pernah pulang lagi! Bisa saja ayah kamu pergi meninggalkan keluarga kamu, pergi jauh-jauh dari beban tanggungjawabnya. Kamu tahu betapa menyenangkan hal seperti itu! Selama lima tahun terakhir ini, coba ingat, berapa kalikah ayah kamu mengeluarkan uang dan meluangkan waktu hanya untuk kesenangannya sendiri?

Mengapa ia tetap melakukan pekerjaannya? Satu-satunya keterangan ialah: ayah kamu mengorbankan kesenangannya demi kemajuan kamu (dan kemajuan anak-anaknya yang lain). Mungkin ia tidak tahu cara menyatakan cintanya secara langsung (seperti kebanyakan orangtua di Asia, benua kita ini), tetapi cinta kasih ini ada.

Kemudian ibu kamu? Tahukah kamu seberapa berat tugasnya? Disini akan diuraikan sedikit sebagai gambaran: Pertama, coba pergilah ke almari piring di dapur. Buka pintunya dan hitung berapa piring makan yang ada di dalamnya. Kalikan dalam jumlah hari dalam setahun. Kalikan dengan jumlah makan (dua sampai tiga kali) dalam sehari. Kemudian kalikan dengan panjang usia kamu. Itulah hasil perhitungan kasar berapa kali ibu kamu mencuci piring selama ini. Bayangkan, betapa menjemukan pekerjaan seperti itu!

Selanjutnya lihatlah pakaian yang kamu kenakan. Sudah berapa kali ibu kamu mencuci celana jeans kamu? Berapa kali ia melipat T-shirt? Menjemukan, bukan?

Nah, inilah sekedar berbagi renungan bagi kamu yang selama ini merasa tidak dicintai oleh orangtua kamu. Semoga bisa membuka hati, pikiran dan perasaan kamu tentang relasi kamu dengan orangtua kamu selama ini.

Salam damai penuh cinta.
***
Solo, Kamis, 4 Juli 2013
Suko Waspodo

0 comments:

Posting Komentar