Narkoba, drugs, siapa yang tidak pernah mendengarnya? Pasti kamu-kamu
sudah pada tahu tentang benda maut itu. Banyak yang sudah menulis atau
mengeksposenya. Sekarang mari kita coba pahami lebih dalam masalah ini.
Menelan pertama pil jahanam bagi si pemakai biasanya “sangat memberi kekuatan yang benar-benar tak pernah dialaminya”. Ada
yang mengungkapkan: “ Saya merasa normal pertama kalinya saat menelan
pil itu”. Tapi perlu diingat ‘normal’ dan ‘kuat’ yang dialami berlaku
beberapa saat saja dan imbalannya adalah kehancuran seumur hidup.
Akibatnya bisa bermacam-macam, contohnya: sulit diajak omong, mual,
lesu, gangguan penglihatan, diare parah, cyanosis (kulit pucat kebiruan
seperti mayat), gangguan syaraf tepi, jadi stupid, radang
paru-paru, produksi keringat berlebihan, kejang-kejang (menyerang
jantung), akhirnya pil laknat itu bisa merusak sel-sel otak dan ginjal
serta menghantar orang dengan susah payah ke alam maut.
Menurut doctor Daniel
Goleman dalam bukunya “Emotional Intelligence” (Kecerdasan Emosi), orang
yang tingkat kecemasannya tinggi lah yang sering menjadi ketagihan
obat-obat laknat ini. Artinya bagi kamu-kamu yang masih ABG, yang masih
tergolong orang muda, harus hati-hati. Karena pada usia-usia kamu lah
ketidakstabilan emosi mencapai tingkat yang tinggi dalam hidupmu. Sekali
lagi hati-hati. Atur dan kendalikan emosimu. Emosi itu bukan hanya rasa
marah saja, tetapi juga rasa cemas dan stress. Singkatnya jangan asal
sruduk saja, mengumbar emosi.
Kalau demikian, bagaimana cara menanggulanginya? Gampang saja: Jangan coba-coba narkoba! Say no to drugs! Dengan cara:
Pertama, mengendalikan emosimu.
Jangan mudah stress. Setiap orang punya masalah. Setiap menghadapi
persoalan dan mengalami kesulitan cobalah berbagi dan minta tolong atau
pendapat orang yang lebih dewasa dan berpengalaman. Kendalikan emosimu,
jangan melarikan diri ke hal-hal negatif yang tidak kamu pahami, jadilah
pribadi yang kuat, berprinsip dan tak mudah putus asa.
Kedua, mencari tahu tentang obat-obatan terlarang itu secara ilmiah
(baca-baca buku ilmiah, tanya ke dokter, guru, psikolog, atau para ahli
yang lain). Kemudian tanamkan segi-segi bahayanya dalam benak kamu
dalam-dalam. Supaya kalau ada tawaran, kamu-kamu bisa langsung menolak
dengan tegas karena ada warning otomatis dari otak kamu.
Sebenarnya obat-obat itu digunakan untuk orang yang sakit mental atau
terkena depresi berat dengan dosis rendah, dan sepengetahuan dokter yang
tahu sejauh mana obat itu dibutuhkan oleh pasien. Anehnya orang-orang
normal malah menggunakannya over dosis. Apakah kamu yang sehat mau
digolongkan orang yang sakit mental? Tentang Ecstacy, memang
lain, pil ini sengaja dibuat untuk membuat pemakainya teler, kesenangan
dan nantinya kecanduan. Akhir-akhir ini juga muncul jenis baru yaitu: Putaw
yang bisa dibeli dengan harga yang sangat murah. Inilah hasil karya
kejahatan para ahli yang menyalahgunakan kepiawaian otaknya.
Ketiga, singkat saja, jangan mencoba-coba. Sekali mencoba nyawa taruhannya.
Keempat, jangan bergaul dengan orang-orang yang sedang kecanduan obat, nanti kamu ‘tertular’, tetapi jangan menyingkiri orang-orang yang sudah pernah kecanduan lalu bertobat. Berilah orang-orang yang mau bertobat suatu perhatian yang cukup dan kesempatan
untuk hidup normal kembali (meskipun kadang-kadang syaraf-syarafnya
sudah pada rusak). Kalau tidak mereka akan masuk kembali ke dalam
lingkaran setan itu lagi karena tidak mendapat perhatian. Kamu tidak mau
jadi pelestari orang-orang teler kan? Help them! Tetapi kamu jangan bergerak sendiri-sendiri, kamu harus punya team work yang kuat dan punya pembimbing yang bermutu.
Kelima, kamu-kamu harus mendekatkan diri kepada Tuhan.
Perdalamlah iman kepercayaanmu, tekunlah berdoa. Di sana kamu akan
menemukan kekuatan batin yang memperkokoh langkahmu menghadapi badai
jaman dan dunia ini. Kalau Tuhan di pihak kita, siapakah yang dapat melawan kita?
Akhirnya marilah kita bareng-bareng mengkampanyekan: Say No to Drugs. Jangan Coba-coba Narkoba! Dan benar-benar mengatakan tidak
bagi obat-obatan terlarang serta menjauhinya dalam hidup kita
sehari-hari. Selamat menjalani masa muda dengan hidup bersih tanpa narkoba.
Salam damai penuh cinta.
Dari berbagai sumber.
***
Solo, Kamis, 4 Juli 2013
Suko Waspodo
0 comments:
Posting Komentar