"Ada bintang kecilku yang gemetaran," katanya.
Aku melihat; sekali lagi.
Laut yang lembut telah menempatkan matahari ke tempat tidur,
Dan lantai surga,
Abu-abu.
Dan tidak ada tempat di langit malam yang muda itu
Apakah ada bintang,
Tetapi satu yang tergantung di atas laut. Tidak tinggi,
Tidak terlalu jauh
Menjauh.
"Aku menontonnya setiap malam," katanya, dan merangkak
Dalam lenganku.
"Bintang kecil yang lembut, aku berharap para malaikat tetap
Itu aman dari bahaya,
Selalu.
"Aku tahu itu takut," katanya; matanya
Menahan air mata yang manis.
"Mereka mengirim semuanya sendirian ke langit,
Tidak ada bintang besar di dekat,
Untuk tinggal.
"Mereka mendorongnya sebelum bulan yang manis dan baik
Menyalakan laut.
Mereka tertawa karena takut gelap. 'Segera, segera,
Engkau akan lebih berani, '
Mereka bilang.
"Suatu malam aku memanjat jauh ke atas pohon putih yang tinggi itu
Di samping pantai,
Dan mencoba merentangkan tanganku melintasi laut
Dan berusaha menjangkau,
Abu-abu.
"Untuk sesuatu yang membuatku merasa jantungku akan hancur
Kecuali malam itu.
Aku di tanganku yang bisa direngkuh bintang gemetarku.
Dan cium ketakutannya.
Jauh.
"Hanya ada angin bertiup aneh,
Dan awan tersapu.
Para malaikat tidak akan membiarkan bintangku melihat
Seseorang menangis.
aku berdoa.
"Kepada Tuahn, yang mendengar doa kecilku setiap malam,
Bahwa Dia akan mencari
Melalui semua langit-Nya untuk cahaya yang manis dan menakutkan itu,
Dan membungkuk pipinya
Dan katakan.
"Malaikat-malaikatku tidak boleh mengirim sesuatu yang sangat rapuh
Untuk menerangi.
Angkat bintang kecil yang bergetar itu untuk berpegangan
dan rebah di dadaku."
***
Solo, Senin, 2 September 2019. 9:15 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
ilustr: Art Ranked Discovery Engine
1 comments:
cantik puisinnya
Posting Komentar