senantiasa peduli adalah laku terpuji
apalagi untuk kepentingan negeri
namun apalah jadinya jika itu palsu
hanya sekadar mengumbar nafsu
sebagai mahasiswa sepantasnya kritis
dan harus paham tentang politik praktis
tetapi kenyataan sungguh di luar nalar
kepekaan diri ditunggangi niat tuk makar
unjuk rasa memang sarana yang mudah
untuk sesungguhnya memperbaiki arah
namun tak cukup hanya berteriak ngawur
tanpa didasari pemahaman hati yang jujur
wilayah kaum intelektual telah dinodai
oleh para dajjal yang berlagak peduli
berkedok alumni dari perguruan tinggi
namun nyatanya sekolah pun tak jadi
inilah potret situasi kepedulian palsu
tatkala otak dilecehkan otot melulu
gerakan mahasiswa menjadi rancu
karena perilaku yang tak punya malu
rakyat harus semakin pintar dan kritis
kepedulian sejati tak kenal laku anarkis
memperbaiki tak harus bertindak sadis
pun bisa dengan ungkapan puitis romantis
***
Solo, Selasa, 24 September 2019. 10:41 am
'salam kritis penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
ilustr: kabar6.com
0 comments:
Posting Komentar