Dihukum berkeliaran tanpa akhir, melalui labirin dalam pikiranku untuk mencari solusi. Aku tidak mampu menemukan. Ini pasti kegilaan.
Aku menemukan diriku tiba-tiba tidak mampu berkomunikasi. Aku tuli dan bisu dan tak mampu melihat. Mungkin keadaan vegetatif.
Akhirnya aku tertidur. Perjuangan telah melelahkan aku. Sementara aku tertidur
obat-obatan akan meresap, pergi perlahan melepaskan aku.
Ketika aku datang kepadamu di sisiku, wajahmu hal pertama yang aku lihat. Maka aku benar-benar puas. Aku akan membuat pemulihan penuh.
Aku selamat dari serangan jantung, karena engkau tidak akan membiarkanku mati. Cintamu yang menarikku kembali. Engkau tersenyum padaku dengan penuh kemenangan.
Para dokter mengklaim mereka menyelamatkan hidupku. Biarkan mereka menikmati kemenangan mereka. Karena aku tahu itu dari belahan jiwaku, tiada bosan mendukung aku.
Meskipun petugas medis melakukan yang terbaik, dan mereka melakukan operasi, surga menjawab permintaannya. Dan aku selamat seperti yang engkau lihat.
Aku harus mengambil segala sesuatunya dengan mudah. Aku telah memutuskan untuk pensiun. Kami aman secara finansial. Stres adalah hal terakhir yang mungkin aku hadapi.
Belahan jiwaku setuju tetapi memperingatkan aku. Aku harus mengambil minat baru. Aku bisa mendapatkan secara bertahap. Aku akan patuh, dia tahu yang terbaik.
***
Solo, Sabtu, 21 September 2019. 11:11 am
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
ilustr: Saatchi Art
0 comments:
Posting Komentar