setiap hari kita bangun adalah anugerah
tidak ada momen yang dijamin
besok tidak dijanjikan
tetapi untuk takdir kita harus menerima
kita tidak bisa tahu masa depan kita
berapa lama atau pendek hidup kita
kita hanya melakukan yang terbaik yang kita bisa
sampai akhirnya tiba
dan dalam hidup, apa yang paling penting
dalam skema setiap hari
apakah orang-orang yang berdiri di sisi kita
saat kita menjelajah di jalan kita
jiwa yang disayangi, setia, sabar
siapa yang membawa kita seperti kita
yang melihat melampaui kebodohan kita
kelemahan dan bekas luka kita
seberapa sering kita meluangkan waktu
untuk merendahkan hati kita
memberi tahu bagaimana perasaan kita sebenarnya
dan seberapa besar kita peduli?
apakah kita bebas memberikan pujian
dan mengakui upaya yang dilakukan?
atau lakukan ego kita sendiri yang cukup rapuh
membuat kita merasa terlalu takut?
sudahkah kita berusaha mengatasi kesombongan kita
dan memaafkan kesalahan orang lain?
atau apakah kita berpegang teguh pada rasa sakit dan amarah
dan membawa dendam terlalu lama?
apakah kita membagikan berkat kita dengan sukarela
dengan mereka yang membutuhkan?
atau apakah kita menyimpan nasib baik kita sendiri
karena keegoisan dan keserakahan?
orang-orang di sekitar kita
yang membuat kita menjadi siapa kita
merekalah yang menyelamatkan jiwa kita yang berdosa
dan isi hati kita yang kesepian
jadi sudah saatnya kita menunjukkan rasa terima kasih
dan tidak menunggu hari lain
karena sebelum kita menyadarinya
kesempatan kita mungkin lolos
sudah lewat waktu untuk mengatakan aku mencintaimu
dan memaafkan kesalahan orang lain
kita harus membiarkan diri kita terbuka
dengan membiarkan orang lain masuk
untuk satu hari, besok tidak akan datang
kita mungkin tidak bertemu lagi
untuk tak terhindarkan, bagi kita masing-masing
itu semua berakhir
maka, lanjutkan dan ucapkan kata-kata bermakna
jadikan hari ini sebagai awal
jangan menyesali kebisuan selalu
mari kita berbagi bahasa hati
***
Solo, Rabu, 10 Juni 2020. 7:45 am
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
ilustr: Kathleen Calhoun
0 comments:
Posting Komentar