Welcome...Selamat Datang...

Jumat, 06 Agustus 2021

Ketika Aku Marah kepada Tuhan


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Aku mengatakan kepada Tuhan bahwa aku marah.
Aku pikir Dia akan terkejut.
Aku pikir aku akan terus bermusuhan
dan cukup cerdik berpura-pura.

Aku mengatakan kepada Tuhan bahwa aku membenci-Nya.
Aku mengatakan kepada-Nya bahwa aku terluka.
Aku mengatakan kepada-Nya bahwa Dia tidak adil.
Dia memperlakukan aku seperti kotoran.

Aku mengatakan kepada Tuhan bahwa aku marah,
tetapi akulah yang terkejut.
"Apa yang sudah Aku ketahui selama ini," kata-Nya,
"Kamu akhirnya sadar."

"Akhirnya kamu mengakui
apa yang sebenarnya ada di hatimu.
Ketidakjujuran, bukan kemarahan,
membuat kita terpisah.

Bahkan ketika kamu membenci Aku,
Aku tidak berhenti mencintaimu.
Sebelum kamu dapat menerima cinta itu,
kamu harus mengakui apa yang benar.

Dalam mengatakan kemarahan,
kamu benar-benar merasakan,
kehilangan kekuatan atasmu,
yang mengizinkanmu untuk sembuh."

Aku mengatakan kepada Tuhan bahwa aku menyesal
dan Dia memaafkan aku.
Kebenaran tentang kemarahanku
akhirnya membebaskan aku.


***
Solo, Selasa, 19 Mei 2020. 7:23 am
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
painting by Mark DeRaud

 

0 comments:

Posting Komentar