Cinta adalah bahasa yang diucapkan melalui mata. Huruf-huruf itu adalah bintang-bintang yang bersinar di langit. Ketika mata kita menggabungkan semua bintang itu untuk ditulis, saat itulah bintang-bintang mulai bersinar di malam hari.
Setiap bintang yang bersinar di langit hanyalah keinginan, dari hati kecil cinta yang telah terbakar. Takut perpisahan, keinginan untuk berhasil dalam cinta, membuat mereka mengirim permintaan yang bersinar seperti bintang di atas.
Jika bintang adalah impian kita, lalu mengapa bintang itu begitu tinggi ? Agar impian kita tidak hancur ketika kita mulai menangis, dalam setiap mimpi ada hati yang sulit untuk dilupakan. Sebenarnya kita tahu bahwa hati itu sulit didapat.
Bersinar bersama seperti bintang adalah kebahagiaan surgawi. Tidak hanya kesakitan, bahkan dalam kebahagiaanmu adalah orang yang aku rindukan. Melihat semua bintang yang tidak bersinar begitu terang, aku merasa bahkan mereka merindukan malaikat mereka setiap malam.
Setiap kali engkau melihat bintang jatuh yang melesat melewati matamu, ingat itu adalah bagian dari hatiku yang hancur yang terbang. Memejamkan mata mencoba membuat permohonan untuk hatiku yang patah, setidaknya aku akan memastikan duniamu tidak hancur.
Setiap bintang yang bersinar memiliki kisah tentang hati yang putus asa, mencoba untuk menghentikan hati kecil dari pecah. Sebuah bintang yang bersinar tidak selalu melambangkan kemuliaan abadi, bisa juga tentang rasa sakit dari "Kisah Cinta yang Tak Pernah Berakhir."
***
Solo, Rabu, 10 Juni 2020. 7:21 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
ilustr: Alpha Coders
0 comments:
Posting Komentar