kita semua adalah arsitek takdir
yang bekerja di dinding waktu kini
beberapa dengan perbuatan luar biasa
beberapa dengan ornamen indah sajak
tidak ada yang tiada berguna atau remeh
segala sesuatu di tempatnya adalah terbaik
dan apa yang tampak kecuali yang tak sungguh
tuk memperkuat dan mendukung sisanya
tuk semua struktur yang kita bangun
sepanjang waktu diisi dengan materi
hari ini serta hari-hari kemarin
blok seperti apakah yang kita bangun
bentuk dan gaya yang sesungguhnya
jangan tinggalkan celah menganga di antaranya
jangan berpikir karena tak ada orang yang melihat
hal-hal seperti itu akan tetap tidak terlihat
di zaman seni yang lebih tua dan klasik
kita selalu membangun dengan sangat hati-hati
setiap menit serta bagian yang tak terlihat
karena para dewa melihat di mana-mana
mari kita lakukan pekerjaan kita juga
baik yang tak terlihat maupun yang terlihat
buatlah rumah, tempat tinggal para dewa
yang senantiasa indah, utuh, dan bersih
jika tidak, pasti hidup kita tidak lengkap
saat berdiri di dinding waktu kini
tangga rusak, tempat kaki berantakan
tersandung saat berusaha untuk mendaki
bangun hari ini, lalu menjadi kuat dan pasti
dengan landasan yang selalu kokoh dan cukup
sehingga kian naik dan aman
hari esok akan menemukan tempatnya
dengan demikian saja kita mampu mencapai
ke menara itu, di mana mata mampu melihat
menatap dunia sebagai satu dataran luas
dan satu jangkauan langit yang tak terbatas
***
Solo, Rabu, 23 September 2020. 12:06 pm
'salam damai penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
ilustr: j HOT/fineartamerica
0 comments:
Posting Komentar