di bawah perisai demokrasi
di bawah pesona yang memikat
terletak di luar otokratis
mengungkap ide-ide terkutuk, kekejaman dan bahaya
dalam perpaduan kejahatan
di mana orang baik berdiri sendiri
dan kejahatan menembus hati manusia
integritasnya yang sebenarnya, tidak pernah ditampilkan
dan dia, penuh dengan keindahan yang memesona
burung merpati yang patuh dan dapat diandalkan
dengan hati yang lembab seperti daya pikat
di dalam orang yang menjilat cintanya
surat yang dia kagumi
saat rencananya mulai terbentuk
namun dia tidak pernah melirik ke balik tirai
di mana orang itu mengawasi di bawah lipatan halus
persuasi adalah taktiknya
bujukan adalah kuncinya
saat dia melangkah ke dunia
untuk mencari tahu apa yang menunggumu
tetapi penjahat itu menjadi lelah
hatinya telah kehilangan gagang jahatnya
saat dia merasakan sesuatu, tak pernah dirasakan sebelumnya
rasa bersalah jatuh, jatuh, dan jatuh
apa yang telah mengutukmu
kemana hati tak berjiwamu terbang
apa perasaan manusia ini
sedikit kelemahan ini, sekarang diperlihatkan
di mana percikan pembunuhan itu
yang berbau di dalam tulangmu
di mana hatimu yang tidak bersalah terbang
betapa aneh, buatlah tujuanmu diketahui
bangunlah orang malang
lihatlah dirimu yang menyesal
mengapa wajahmu sepucat air mata
yang menghapus kebencianmu
aku akan menang
aku tidak akan membiarkan penghinaanku mati
mengapa, mengapa aku merasa sangat berbeda
saat aku menatap matanya yang polos
dia memanjat tangga batu yang terputus-putus
sebagai rencana yang mulai dia buat
saat dia berjalan masuk ke dalam rumah
untuk menemukan orang yang akan segera menyegel nasibnya
sesosok melarikan diri dari rumah
saat hantu mengucapkan perpisahan terlarangnya
makhluk tak bernyawa diletakkan di tangan-Nya
dan dia melangkah pergi, berjalan menuju neraka
sosok tak berwajah terlihat, membelah kesunyian
melalui abu yang menggumamkan mantra jahatnya
debu membelai cakar bercak darahnya
dan berdering jauh di malam yang dijauhi, lonceng kuburan bergema
di mana letak hatimu
saat kisah ini tetap ada di benakmu
seorang gadis dengan ikal indah yang rentan
sebagai jiwa malang yang cacat
siapa yang menghantuimu
di sudut hatimu
menurutmu apa yang pantas mereka dapatkan
hidup untuk hidup
dan di atas tubuhnya
terserak jauh dari dunia
burung merpati yang dapat diandalkan dan berbakti
tersapu, sayapnya terbentang
***
Solo, Senin, 21 September 2020. 3:12 pm
'salam damai penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
painting by Patricia Piotrak
0 comments:
Posting Komentar