melihat fotonya di buku tahunan sekolah menengah kami
aku tidak bisa menahan diri, aku hanya harus melihat
sekarang aku termotivasi lebih dari sebelumnya
untuk mengangkat telepon dan meneleponnya
tetapi bagaimana jadinya dia, setelah bertahun-tahun ini
apakah dia akan menikah, aku mengungkap ketakutanku
aku menekan nomor telepon, sarafku melampaui ketidakstabilan
takjub karena jari-jariku bekerja dan memiliki ketangkasan
kulitku terasa terbakar matahari saat darahku mengalir deras
awalnya hanya diam, suaranya lirih
seperti serigala yang melolong di bulan diiringi
gemetar, aku hampir tidak bisa menahan kegembiraanku
dengan kecerdasan yang mencengangkan
aku bisa mendengarnya mengingat dengan jelas
dia sangat terkejut
tetapi dia setuju untuk menemuiku malam ini
aku menunggu sekarang dengan cokelat dan bunga
hanya menghabiskan waktu, menghitung jam
aku bergegas ke tempat kami akan bertemu
bergerak begitu cepat sampai-sampai kakiku hampir tersandung
jantungku berhenti, dia tampak seperti seorang putri
dan yang ingin aku lakukan hanyalah memberinya ciuman
saat dia melihatku, senyum paling menyenangkan muncul
katak seakan di tenggorokanku, sapaanku terdengar aneh
dengan isyarat itu adalah sikap hormat
aku menjabat tangannya dengan belaian yang tersisa
aku tahu itu selama sisa hidupku
dari pagi hingga pagi selanjutnya dia menjadi pendampingku
***
Solo, Senin, 7 September 2020. 9:23 am
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
ilustr: Claudia Tremblay
0 comments:
Posting Komentar