Welcome...Selamat Datang...

Rabu, 01 Desember 2021

Aura Cinta dan Strawberry

"Selamat pagi, apakah masih ready Strawberry untuk hari ini?", sebuah pesan chat masuk ke WhatsApp-ku. Beberapa hari ni aku memang jadi reseller online Strawberry segar baru petik.

"Kebetulan masih ada 2 pack, membutuhkan berapa?", segera aku tanggapi pesan chat via WA tersebut.

"Aku ambil 2 pack yang masih ada itu, mas. Aku shareloc ya?. Aku tunggu kirimannya". Alhamdulillah pagi-pagi dapat tambahan rejeki.

Segera aku beranjak dari tempat tidurku, berbenah, mandi dan segera meluncur mengantar pesanan Strawberry. Ada 24 pack pesanan dan harus kuantar ke 9 titik pemesan hari itu.

Kuantar pesanan terakhir untuk pemesan pagi tadi ke sebuah rumah besar berhalaman luas di pinggiran kota. Bangunan rumah lama namun sangat terawat dan halamannya dipenuhi dengan beraneka tanaman serta bunga, sangat asri.

"Maaf, apakah benar ini rumah ibu Kristina?", kutanyakan itu segera setelah pintu gerbang dibukakan oleh seorang wanita, sepertinya asisten rumah tangga.

"Benar, ada keperluan apa ya mas?"

"Saya mau mengantar pesanan Strawberry"

"Oh ya, silahkan masuk dan duduk dulu, saya bilang ke ibu dulu", wanita itu mempersilahkan aku duduk menunggu di teras rumah dan segera dia bergegas masuk ke rumah.

Beberapa saat kemudian datang seorang wanita setengah baya diikuti oleh seorang gadis cantik mungkin usia duapuluhan tahun tetapi dengan tingkah yang agak aneh kekanak-kanakan.

"Mama, itu Strawberrynya semua untuk Cinta ya? Aku kan suka sekali", gadis dengan tingkah aneh itu langsung mengambil  dua pack Strawberry yang masih ada dalam peganganku.

"Cinta ... yang sopan dong sama mas nya. Mama kan belum bayar, mosok langsung diambil saja. Maaf, ya mas, saya harus bayar berapa plus ongkirnya?", kata wanita setengah baya itu, mungkin dia yang ibu Kristina.

"40 ribu saja, ibu. Ongkir gratis, ini sebagai bagian dari layanan kami", seraya kuterima sodoran uangnya, 50 ribuan. "Sebentar, kembaliannya".

"Tidak usah mas, kembaliannya untuk mas saja. Omong-omong hanya bekerja jadi reseller ini atau masih sambil kuliah? Biasanya kan memang banyak mahasiswa yang kerja sambilan dengan jualan online."

"Masih kuliah bu, semester akhir. tinggal menyelesaikan skripsi."

"Di fakultas apa?"

"Psikologi"

"Wah hebat, rajin bekerja lagi. Ibu suka dengan orang muda yang rajin belajar dan bekerja. Sukses, ya mas", dengan senyum ramahnya ibu cantik tersebut memuji.

"Terima kasih. Baiklah bu, saya pamit dulu. Matur nuwun sudah dilarisi jualan Strawberry saya"

"Sami-sami, mas."

Sesaat aku akan beranjak pamitan, gadis cantik itu mencium pipiku, "Terima kasih ya mas untuk Strawberrynya ini." Dia kemudian berlari masuk rumah.

Tentu saja aku kaget dan tersipu-sipu, tetapi kurasakan lembut bibirnya menempel di pipiku.

"Maaf mas atas kelakuan, puteriku. Hati-hati di jalan ya mas dan semoga laris jualannya."

"Nggih, pareng nyuwun pamit"

Hari itu perasaanku dibuat galau oleh ciuman gadis cantik bertingkah aneh, puteri ibu Kristina tersebut. Tak biasanya ada sikap yang spontan dan polos seperti itu untuk gadis seusia dia. Cantik tetapi ada apa dengan tingkah anehnya?

***

"Selamat sore mas, Doni. Apa kabar?", sapaan via WhatsApp mengejutkan aku yang lagi asyik memasang promo jualan onlineku. Dari ibu Kristina. "Besuk pagi tolong saya pesan lagi dan kirim 3 pack Strawberry ya? Masih tersedia kan? Ini si Cinta minta dibeliin lagi".

"Oh, ternyata puterinya namanya Cinta, nama yang indah", gumamku. "Kabar baik, ibu. Strawberrynya masih ada, besuk pagi saya antar." segera kujawab pesan WA nya.

Sesaat kemudian ternyata berlanjut WA dari ibu Kristina.

"Sekali lagi saya minta maaf ya mas atas perilaku Cinta tiga hari yang lalu. Terus terang dia sedang depresi berat karena diputus oleh pacarnya. Kelakuannya jadi aneh, cari perhatian dan over acting."

"Tidak apa-apa ibu. Saya bisa memahami. Semoga puteri ibu segera usai permasalahannya"

"Baiklah mas, Strawberrynya kami tunggu besuk pagi"

Kembali bayangan tentang Cinta memenuhi ruang pikiran dan perasaanku. Kasihan gadis semuda dan secantik dia kalau harus depresi karena putus cinta.

***

Matahari baru beranjak ketika aku berangkat mengantar pesanan Strawberry untuk ibu Kristina, atau tepatnya untuk Cinta. Aneh, ada perasaan tak sabar aku ingin bertemu dengan gadis cantik itu.

"Selamat pagi, mas Doni", langsung saja Cinta menyambut aku di teras rumahnya dan langsung mencium pipiku lagi. Kali ini aku merinding dan ada perasaan aneh menjalar.

"Cinta ... jangan keterlaluan begitu dong", mamanya muncul sambil menegur Cinta dengan suara agak keras.

"He..he..he ... nggak apa-apa ya mas Doni?", kata Cinta seraya menarik tanganku mengajak duduk di kursi teras.

"Mas Doni pagi ini waktunya longgar dan santai kan? Sebentar ibu buatkan minum teh hangat ya?", tanpa menunggu jawabanku atas tawarannya, ibu Kristina langsung masuk rumah kembali.

"Kita belum kenalan ya mas, nama lengkapku Meyla Aura Cinta", diulurkannya tangannya kearahku.

Kusambut uluran tangannya,"Doni Bagaskara".

Cinta bercerita bahwa dia anak tunggal dan ayahnya meninggal dunia karena strokes saat dia masih kelas 5 SD. Kehilangan ayahnya, membuat dia kehilangan sosok tempatnya bermanja.

Maka saat dia bertemu dengan Randy setahun yang lalu dia merasa seolah mendapat sosok pengganti ayahnya. Sempat berpacaran hampir satu tahun, tetapi ternyata Randy bukan tipe cowok yang setia. Randy selingkuh dengan cewek bule dan sekarang mereka hidup bersama tanpa nikah di Australia sekalian melanjutkan kuliah di sana.

Akibatnya tentu saja hancur luluh perasaan Cinta. Kuliahnya yang baru berjalan dua tahun pun berantakan karena depresi.

"Mas ini tehnya dan ini sekalian sarapan di sini bareng Cinta ya? Kebetulan tadi mama buat bubur ayam kesukaan Cinta. Semoga mas Doni juga suka". Dua mangkuk bubur ayam komplit dan dua gelas teh hangat langsung disajikan sendiri oleh mama Cinta.

Sejak pagi itu aku dan Cinta semakin akrab. Tidak hanya saling bertemu di rumahnya tetapi kami juga sering pergi refreshing berdua dan kadang bertiga dengan mamanya, dengan harapan Cinta bisa segera kembali ke situasi normal terbebas dari depresi putus cintanya.

***
Solo, Senin, 24 Agustus 2020. 1:23 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
painting by Chris Campbell
 

0 comments:

Posting Komentar