Welcome...Selamat Datang...

Sabtu, 30 Mei 2020

Pengakuan yang Tak Akan Pernah Didengar


Aku memiliki keberanian untuk mengatakan semua hal yang ingin aku katakan karena aku yakin engkau tidak akan mendapatkan kesempatan untuk membaca ini juga. Dan engkau tidak akan membuang waktumu membaca puisiku ini, tentang engkau dan perasaanku ini.

Aku menyukaimu dan aku benar-benar menyukainya. Engkau tidak perlu merasa buruk karena tidak menyukaiku juga. Karena aku memahami bahwa engkau tidak dapat merasakan hal yang sama dan itu sama sekali tidak apa-apa.

Akulah yang menyukaimu tanpa izinmu. Menyukaiku juga bukanlah kewajibanmu. Bukan salahmu jika engkau tidak bisa mencintaiku hanya seperti yang seharusnya.

Aku bahkan tidak menyangka akan merasakan seperti ini. Aku tidak berharap bahwa cinta yang sederhana akan berubah menjadi cinta. Aku bahkan tidak bisa mengerti bagaimana itu terjadi atau mengapa itu terjadi. Aku hanya tahu bahwa apa yang aku rasakan untukmu lebih dari yang bisa aku jelaskan.

Aku bertanya pada diri sendiri berulang kali mengapa engkau? Dan aku tidak dapat menemukan jawabannya, aku tahu. Aku terus mengatakan pada diri sendiri bahwa engkau tidak akan ada yang melakukannya, hanya engkau. Tetapi aku masih tidak bisa tidak jatuh cinta padamu.

Aku menolak untuk merasa seperti ini dan aku tidak bisa membiarkan diriku mencintaimu. Bertahun-tahun terlalu absurd bagiku dan itu tidak akan pernah terjadi. Siapa pun akan melakukannya, aku terus mengulangi untuk diriku sendiri, bukan engkau.Tidak mungkin engkau, jauh di lubuk hatiku tahu ini, tetapi apa yang bisa aku lakukan?

Teman-temanmu pasti akan membenciku. Orang tuamu tidak akan menyukaiku. Saudara-saudaramu tidak akan menerimaku. Ini adalah alasan mengapa aku harus hentikan ini.

Aku tidak dapat menemukan jawaban mengapa engkau, dari semua orang yang aku cintai. Kenapa engkau? Aku berpikir mungkin ada cara lain untuk melupakan engkau. Aku tahu waktu akan memberi tahu mengapa aku bertemu engkau, tetapi untuk sekarang, aku tahu orang yang bisa menghancurkan hatiku adalah engkau.

Jika ada kemungkinan engkau membaca ini, puisi ini memang untukmu. Aku harap engkau tidak akan membenciku hanya karena aku menyukaimu. Jangan khawatir, aku tidak akan mendorongmu untuk mencintaiku juga.

***
Solo, Jumat, 15 Maret 2019. 10:10 am
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
kompasiana
pepnews
ilustr: MAC Fine Art

0 comments:

Posting Komentar