seekor burung turun berjalan
dia tidak tahu aku melihat
dia menggigit cacing menjadi dua
serta memakannya mentah
dan kemudian dia minum embun
dari rumput yang nyaman
kemudian melompat ke samping
untuk membiarkan kumbang lewat
dia melirik dengan cepat
itu bergegas ke luar wilayahnya
mereka tampak seperti manik-manik
menggerakkan kepalanya nan beludru
seperti seseorang waspada saat bahaya
aku menawarkan dia remah-remah
lalu dia membuka gulungan bulunya
dan mendayungnya pulang lebih lembut
dari dayung membelah lautan
terlalu perak untuk suatu jahitan
atau kupu-kupu di tepi siang hari
lompatan indah saat mereka berenang
***
Solo, Selasa, 12 Maret 2019. 10:44 am
'salam damai penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
kompasiana
pepnews
ilustr: Nancy Standlee
0 comments:
Posting Komentar