Welcome...Selamat Datang...

Sabtu, 02 Mei 2020

Public Relations [5] - 4 Model Public Relations


Model-model public relations diusulkan oleh James E. Grunig, seorang ahli teori public relations yang mencatat beberapa buku, artikel, bab dan penghargaan dalam bidang hubungan masyarakat.

Menurut James E.Grunig, ada empat model public relations:

Agen Pers/Publisitas

Model publisitas agen pers juga disebut model P.T Barnum. Model publisitas agen pers mengikuti komunikasi satu arah di mana arus informasi hanya dari pengirim ke penerima. Pengirim tidak begitu peduli tentang umpan balik, ulasan, dan sebagainya dari pihak kedua.

Dalam model publisitas agen pers, pakar PR meningkatkan reputasi organisasi di antara audien sasaran, pemangku kepentingan, karyawan, mitra, investor, dan semua orang lain yang terkait dengannya melalui manipulasi. Menurut model ini, organisasi mempekerjakan ahli PR yang menciptakan citra positif merek mereka di benak audien sasran melalui argumen dan alasan. Mereka mempengaruhi pelanggan potensial mereka dengan hanya memaksakan ide, pemikiran, cerita kreatif dari merek mereka, USP produk dan sebagainya. Aliran informasi hanya terjadi dari para ahli PR kepada audien sasaran (komunikasi satu arah).

Informasi Publik

Seperti namanya, model informasi publik menekankan pada pemeliharaan dan peningkatan citra organisasi hanya dengan mengedarkan informasi yang relevan dan bermakna di antara khalayak sasaran/publik. Pakar PR bergantung pada siaran pers, siaran video, atau komunikasi rekaman lainnya yang sering diarahkan ke media untuk menyebarkan informasi tentang merek mereka di antara masyarakat. Nawala, brosur, majalah dengan informasi tentang organisasi, orang-orang kuncinya, produk, manfaat produk, testimoni, kisah sukses didistribusikan secara berkala di antara audien sasaran untuk penentuan posisi merek. Dalam model seperti itu, para ahli PR perlu kreatif dan harus memiliki bakat untuk menulis. Mereka harus benar-benar pandai menempatkan pikiran mereka ke dalam kata-kata bermakna yang memengaruhi pelanggan dan pengguna akhir. Model informasi publik juga berkisar pada komunikasi satu arah di mana informasi terutama mengalir dari pengirim (pakar organisasi dan public relations) ke penerima (audien sasaran, karyawan, pemegang saham, karyawan, investor, dan sebagainya).

Asimetris Dua Arah

Model hubungan masyarakat asimetris dua arah berkisar pada komunikasi dua arah antara kedua pihak tetapi komunikasi tersebut agak tidak seimbang. Dalam model seperti ini, para ahli PR memposisikan organisasi dan merek mereka secara keseluruhan di benak audien sasaran mereka melalui manipulasi dan memaksa publik untuk berperilaku dengan cara yang sama seperti yang mereka inginkan. Dalam dua cara model hubungan masyarakat yang asimetris, organisasi tidak memanfaatkan banyak tenaga dan sumber dayanya untuk mengetahui reaksi para pemangku kepentingan, investor, atau publik.

Simetris Dua Arah

Model public relations simetris dua arah adalah cara ideal untuk meningkatkan reputasi organisasi di antara audien sasaran. Menurut model simetris dua arah, pakar PR bergantung pada komunikasi dua arah untuk memposisikan merek mereka di antara pengguna akhir. Aliran informasi bebas terjadi antara organisasi dan pemegang saham, karyawan, investor, dan sebaliknya. Konflik dan kesalahpahaman diselesaikan melalui diskusi dan komunikasi timbal balik. Komunikasi dua arah terjadi antara kedua belah pihak dan arus informasi dalam bentuk yang diinginkan. Umpan balik dari para pemangku kepentingan dan audien sasaran juga dipertimbangkan.

***
Solo, Sabtu, 9 Februari 2019. 6:53 pm
'salam sukses penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
ilustr: businessjargons

0 comments:

Posting Komentar