Kepribadian mengacu pada cara individu berinteraksi dengan orang-orang di sekitar; perilakunya terhadap orang lain, sikap, proses berpikir dan cara mempersepsikan sesuatu. Ini adalah kepribadian seseorang yang membuatnya unik dan berbeda dari yang lain.
Mari kita sekarang memahami arti gangguan kepribadian.
Gangguan kepribadian mengacu pada kelainan tertentu dalam perilaku individu. Segala bentuk kecacatan pada seseorang yang menghambatnya melakukan tugas-tugas tertentu yang orang normal dapat dengan mudah merujuk pada kelainan. Gangguan kepribadian menyebabkan beberapa bentuk kelainan atau gangguan pada kepribadian seseorang. Gangguan kepribadian adalah kondisi di mana seseorang gagal berperilaku dengan cara yang diinginkan dan proses pemikiran dan pola pikirnya tidak sejalan dengan norma dan harapan masyarakat. Individu dengan beberapa jenis gangguan kepribadian gagal total dalam hubungan, kehidupan pribadi maupun profesional.
Gangguan kepribadian dapat timbul karena faktor genetik (faktor keturunan), masalah lingkungan, masalah budaya dan sebagainya. Individu dengan masa kecil yang bermasalah lebih rentan terhadap gangguan kepribadian. Individu dengan riwayat pelecehan fisik atau seksual sering menunjukkan tanda-tanda gangguan kepribadian. Seseorang dapat menunjukkan tanda-tanda gangguan kepribadian sejak kecil yang mungkin menjadi kritis saat ia tumbuh. Tanda dan gejala gangguan kepribadian bervariasi dari individu ke individu.
Jenis-Jenis Gangguan Kepribadian
1. Paranoid Personality Disorder - Individu dengan gangguan kepribadian paranoid tidak mempercayai orang lain tanpa alasan. Mereka mengambil sikap yang mencurigakan terhadap hampir setiap individu di sekitar mereka. Mereka menganggap diri mereka tidak aman ke mana pun mereka pergi dan selalu mencari tanda-tanda bahaya atau ancaman. Mereka menganggap setiap orang sebagai musuh mereka. Individu semacam itu cenderung menemukan masalah di hampir setiap situasi.
2. Schizoid Personality Disorder - Individu dengan gangguan kepribadian skizoid merasa bersosialisasi dengan orang lain tidak relevan dan hanya membuang-buang waktu dan energi. Individu semacam itu tidak percaya pada hubungan sosial dan lebih suka isolasi. Mereka hampir melepaskan diri dari dunia luar dan hanya tersesat di dunia kecil mereka sendiri.
3. Schizotypal Personality Disorder - Gangguan kepribadian schizotypal mengacu pada suatu kondisi di mana individu umumnya berpikir apa yang secara praktis tidak mungkin. Individu semacam itu memiliki perilaku aneh dan sering gugup dalam pertemuan sosial, karenanya lebih suka tinggal sendirian.
4. Antisocial Personality Disorder - Gangguan kepribadian antisosial , seperti namanya, individu yang menderita gangguan kepribadian antisosial tidak menghargai hak individu lain. Mereka sering tidak menghormati orang di sekitar dan sama sekali tidak punya perasaan atau sentimen untuk orang lain. Individu semacam itu cenderung mengembangkan perasaan kebencian dan kecemburuan terhadap orang lain.
5. Borderline Personality Disorder - Individu dengan gangguan kepribadian borderline sering menderita fluktuasi suasana hati yang ekstrem. Orang-orang seperti itu selalu berpikir secara ekstrem dan tidak pernah ada jalan tengah bagi mereka. Pemikiran seperti itu sering disebut sebagai "pemikiran hitam-putih" dan individu dengan gangguan kepribadian seperti itu cenderung sangat kejam dalam hubungan pribadi.
6. Histrionic Personality Disorder - Gangguan kepribadian histrionic mengacu pada suatu kondisi di mana individu dapat benar-benar pergi ke batas apa pun untuk mencari perhatian orang-orang di sekitarnya. Mereka tidak keberatan bahkan mengadopsi cara yang salah seperti menggoda, cara menggoda untuk membuat diri mereka populer di antara yang lain. Orang-orang semacam itu berusaha keras untuk merebut bola mata.
7. Narcissistic Personality Disorder - Gangguan kepribadian narsisistik mengacu pada suatu kondisi di mana individu hanya mementingkan citra, kebanggaan, status sosial mereka sendiri dan sering kali terobsesi dengan diri sendiri. Individu dengan gangguan kepribadian narsisistik berpikir bahwa mereka adalah orang yang paling istimewa di dunia dan tidak ada orang lain yang benar-benar ada.
8. Avoidant Personality Disorder - Individu yang mengalami gangguan kepribadian ini merasa diabaikan oleh orang lain dan takut diejek oleh masyarakat. Individu dengan gangguan ini takut berinteraksi dengan orang lain dan merasa bahwa orang lain mengolok-oloknya.
9. Dependent Personality Disorder - Individu dengan gangguan kepribadian jenis ini sangat tergantung pada orang lain dan sering kurang percaya diri. Mereka sering bergantung pada orang lain untuk kebutuhan emosional mereka.
10. Obsesif Compulsive Personality Disorder - Individu dengan gangguan kepribadian kompulsif obsesif terobsesi dengan disiplin, perfeksionisme, ketertiban, dan sebagainya.
***
Solo, Rabu, 19 Februari 2020. 6:55 pm
'salam sukses penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
ilustr: Psych Central
0 comments:
Posting Komentar