Welcome...Selamat Datang...

Selasa, 25 Mei 2021

Berapa Lama Virus Corona Baru (Covid-19) Dapat Bertahan di Permukaan?


Beberapa Covid-19 dapat bertahan di permukaan hingga 9 hari.

Bank sentral China mengambil langkah untuk membersihkan dan bahkan menghancurkan kasnya karena khawatir Covid-19 dapat bertahan di permukaan uang dan berpotensi menyebar, menurut CNN.

Tetapi berapa lama Covid-19 bisa bertahan di permukaan? Jawaban singkatnya adalah, kita tidak tahu. Tetapi jika virus baru ini menyerupai coronavirus manusia lainnya, seperti "sepupunya" yang menyebabkan SARS dan MERS, ia dapat tetap berada di permukaan - seperti logam, gelas atau plastik - selama sembilan hari, menurut sebuah studi baru. (Sebagai perbandingan, virus flu dapat bertahan di permukaan hanya sekitar 48 jam.)

Dalam studi baru, para peneliti menganalisis beberapa lusin makalah yang diterbitkan sebelumnya tentang virus corona manusia (selain Covid-19) untuk mendapatkan ide yang lebih baik tentang berapa lama mereka dapat bertahan hidup di luar tubuh. Para penulis menemukan bahwa coronavirus ini dapat berlama-lama di permukaan selama lebih dari satu minggu tetapi beberapa dari mereka tidak tetap aktif selama pada suhu yang lebih tinggi dari 30 derajat Celsius. Para penulis juga menemukan bahwa coronavirus ini dapat secara efektif disapu oleh desinfektan rumah tangga.

Sebagai contoh, desinfektan dengan 62-71% etanol, 0,5% hidrogen peroksida atau 0,1% natrium hipoklorit (pemutih) dapat "secara efisien" menonaktifkan virus corona dalam satu menit, menurut penelitian. "Kami mengharapkan efek yang sama terhadap Covid-19," tulis para peneliti, merujuk pada Covid-19. Tetapi meskipun coronavirus baru adalah jenis yang mirip dengan coronavirus SARS, tidak jelas apakah akan berperilaku sama.

Juga tidak jelas seberapa sering tangan terkontaminasi dengan Covid-19 setelah menyentuh pasien yang sakit atau permukaan yang terkontaminasi, menurut penelitian. WHO merekomendasikan usapan tangan berbasis alkohol untuk dekontaminasi tangan, tulis para penulis.

Mungkin saja seseorang dapat terinfeksi virus dengan menyentuh permukaan atau benda yang terkontaminasi, "kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata mereka sendiri," menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC). "Tetapi ini tidak dianggap sebagai cara utama penyebaran virus."

Sebaliknya, virus itu kemungkinan besar menyebar dari orang ke orang melalui kontak dekat dan tetesan pernapasan dari batuk dan bersin yang dapat mendarat di mulut atau hidung orang terdekat, menurut CDC.

(Sumber: The Journal of Hospital Infection)

***
Solo, Rabu, 19 Februari 2020. 5:56 pm
'salam sehat penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
ilustr: NIAID-RML

0 comments:

Posting Komentar