Konsep perhatian dipelajari dalam Psikologi Kognitif dengan fokus menjelaskan bagaimana kita memproses informasi lingkungan dengan bantuan reseptor sensorik kita. Istilah perhatian digunakan untuk berbagai proses persepsi, yang melibatkan pemilihan dan penyertaan input sensorik tertentu sebagai bagian dari pengalaman sadar kita. Proses perhatian melibatkan tindakan mendengarkan dan berkonsentrasi pada objek, topik atau peristiwa tertentu, untuk memenuhi tujuan yang diinginkan.
Perhatian adalah suatu proses, yang tidak hanya melibatkan fokus atau berkonsentrasi pada satu hal, tetapi juga sama-sama peduli tentang mengabaikan rangsangan atau informasi yang bersaing yang tersedia di lingkungan. Perhatian memungkinkan seseorang untuk "menghilangkan" informasi yang kurang relevan, persepsi atau sensasi untuk saat itu dan sebaliknya lebih fokus atau memprioritaskan informasi yang lebih relevan. Perhatian meningkatkan konsentrasi atau kesadaran kita pada objek selektif saja, yang membantu dalam meningkatkan kejelasan atau fokus pada objek yang sedang dirasakan. Perhatian tidak bisa hanya dianggap sebagai proses kognitif saja, karena juga dipengaruhi oleh emosi, sikap, minat, dan memori. Proses perhatian terjadi melalui kemampuan kognitif kita, tetapi faktor perilaku dan emosional membantu dalam pemilihan informasi atau rangsangan yang relevan dari lingkungan untuk memfokuskan kesadaran seseorang di sekitar satu peristiwa atau sesuatu karena memiliki persepsi yang jelas.
Beberapa Poin Penting terkait dengan Perhatian
Perhatian terbatas dalam hal durasi dan kapasitas. Untuk batasan ini, multi-tugas hampir tidak menghasilkan hasil yang produktif karena kapasitas perhatian yang terbatas ini.
Proses perhatian melibatkan pemilihan variabel tertentu secara selektif sambil menyaring variabel yang kurang relevan atau beragam lainnya.
Perhatian adalah komponen kunci dari sistem kognitif kita yang dimulai sejak tahap kelahiran kita. Misalnya, bayi yang baru lahir dengan cepat merespons rangsangan lingkungan seperti suara keras dengan memutar kepalanya ke arah itu.
Jenis-Jenis Perhatian
Klasifikasi perhatian oleh Ross: Menurut Ross, perhatian dapat diklasifikasikan menjadi Non-Volitional (Involuntary Attention) dan Volitional (Voluntary Attention).
Non-Volitional (Involuntary Attention): Jenis perhatian ini tidak melibatkan peran kehendak; alih-alih itu timbul karena naluri dan karenanya disebut perhatian yang dipaksakan atau dihasilkan oleh sentimen kita dan oleh karena itu disebut sebagai perhatian spontan non-sukarela. Contoh perhatian non-kehendak bisa berupa perhatian yang diberikan kepada anggota lawan jenis atau perhatian seorang ibu saat memperhatikan anaknya yang menangis.
Volitional (Voluntary Attention): Volitional attention melatih kemauan dan menuntut upaya sadar kita untuk mencapai solusi atau mencapai tujuan tertentu. Tidak seperti perhatian Non Volitional, perhatian Volitional kurang spontan atau otomatis. Contoh perhatian atas kehendak bisa memberi perhatian sambil menyelesaikan masalah matematika atau perhatian yang difokuskan saat menjawab pertanyaan ujian.
Perhatian lebih lanjut dapat dikategorikan berdasarkan kebutuhan atau keadaan yang mungkin kita hadapi:
Perhatian Berkelanjutan: Ini adalah kemampuan untuk memperhatikan hanya satu tugas dengan secara sadar berkonsentrasi pada tugas itu hanya untuk waktu yang cukup lama dan dengan menghindari semua bentuk gangguan atau penyimpangan lainnya. Perhatian semacam ini membutuhkan banyak fokus serta tekad untuk dapat berkonsentrasi pada tugas yang diberikan dengan menjauhkan semua gangguan. Contoh perhatian berkelanjutan dapat berupa membaca buku, menghafal bab atau mengikuti kuliah kelas.
Perhatian Selektif: Dalam hal ini, pendengar memilih untuk memperhatikan hanya stimulus tertentu yang ada di lingkungan sambil mengabaikan rangsangan lainnya. Perhatian semacam ini tidak tergantung pada stimulus tetapi pada dasarnya tergantung pada kemampuan penuh perhatian dari seorang pengamat.
Perhatian Terbagi: Dalam hal perhatian terbagi, pengguna memperhatikan dua tugas atau lebih pada saat yang sama dan juga kadang-kadang dianggap sebagai multi-tasking yang melibatkan juggling antara dua atau lebih dari dua tugas sekaligus. Contohnya bisa mengirim SMS seseorang saat menghadiri rapat. Perhatian yang terbagi menggunakan fokus mental pada skala yang sangat besar; karenanya karena perhatian yang terbagi, pengguna dapat menjadi sangat cepat lelah.
Perhatian Bolak-Balik: Meskipun perhatian ini dapat terkait erat dengan perhatian terbagi, tetapi berbeda karena dalam hal perhatian terbagi, kami membagi perhatian kami di antara dua tugas, sementara dalam hal perhatian bolak-balik, seluruh perhatian dialihkan dari satu tugas ke tugas lain atau dilakukan bergantian.
Perhatian Visual: Perhatian visual menggunakan mata organ indera untuk memperhatikan detail tertentu. Perhatian visual memperhatikan detail atau input yang diterima oleh mata saja dan mengaburkan semua rangsangan lain yang ada di lingkungan. Perhatian visual digunakan untuk iklan dan membaca.
Perhatian Pendengaran: Bentuk perhatian ini hanya memperhatikan indera pendengaran saja. Memperhatikan pengumuman penting bisa menjadi contoh perhatian pendengaran. Perhatian pendengaran dan visual keduanya berfungsi bersama satu sama lain.
Penentu Perhatian
Perhatian dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal.
Faktor Eksternal: Ini adalah faktor-faktor yang bersifat eksternal dan biasanya diatur oleh karakteristik rangsangan. Faktor-faktor eksternal ini dapat dikaitkan dengan sifat rangsangan, intensitas serta ukuran rangsangan, sejauh mana kontras, variasi atau perubahan hadir dalam rangsangan. Sejauh mana paparan terhadap stimulus diulang akan, juga menentukan kekuatan perhatian. Selain itu, rangsangan yang berada dalam kondisi bergerak akan mampu menarik perhatian kita lebih cepat daripada alat tulis.
Faktor Internal (Subyektif): Faktor subyektif yang memengaruhi perhatian adalah minat, motif, pola pikir, serta sikap dan suasana hati kita. Diyakini bahwa bunga adalah ibu perhatian, karena kita memperhatikan atau fokus pada objek-objek yang kita minati. Demikian pula, kebutuhan atau motif kita sama-sama mengatur perhatian kita untuk peristiwa atau objek tertentu. Selain itu, kesiapan mental seseorang untuk merespons rangsangan atau kesiapan tertentu juga akan menentukan tingkat perhatian orang tersebut.
***
Solo, Sabtu, 7 Maret 2020. 12:03 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
ilustr: Brain Latam-EEG
0 comments:
Posting Komentar