Welcome...Selamat Datang...

Selasa, 12 Oktober 2021

Manfaat Gaya Hidup Minimalis untuk Kesehatan Mental


Akhir-akhir ini minimalis telah menjadi semacam kata kunci. Tatkala kita memilih untuk hidup dengan lebih penuh perhatian, adalah wajar untuk mengetahui apa yang kita miliki.

Kita mulai berpikir lebih dalam tentang benda-benda yang mengelilingi kita di rumah kita, saat kita tidak lagi sekadar menjalani kehidupan sehari-hari. Kita menyadari begitu besarnya kebutuhab kita, dan pada saat berikutnya, seberapa banyak yang tidak kita butuhkan.

Pengertian Minimalis

Menurut Leo Babauta, penulis beberapa buku tentang cara menjadi lebih Zen, minimalis bukan berarti tentang hidup dengan segalanya serba sedikit. Namun lebih kepada memahami mana yang lebih penting.

Mengambil inventaris mental dari barang-barang kita, dan kemudian memutuskan apa yang memperkaya hidup kita dan apa yang tidak, merupakan langkah pertama menuju gaya hidup yang lebih minimalis. Setelah kita menyingkirkan barang-barang ekstra  yang menghalangi kita, kita memiliki kesempatan untuk mencapai gaya hidup minimalis.

Minimalis dan Penyakit Mental

Perlu kita pahami bahwa gaya hidup minimalis bukan hanya mengenai konsep yang menolong kita menata kembali rumah dan kehidupan kita dengan cara yang lebih efektif dan efisien serta menyenangkan secara estetika. Namun faktanya, gaya hidup minimalis bisa menjadi sarana yang bermanfaat untuk memerangi penyakit mental dari semua tingkat keparahan, dari kecemasan hingga skizofrenia dan punggung.

Apabila kita memiliki lebih sedikit hal untuk mengalihkan perhatian atau memicu kita, kesehatan mental kita akan terkena dampak positif. Dengan menjadi minimalis memberi kesempatan kepada kita untuk menghilangkan semua kebisingan dalam hidup kita, dan berubah menjadi lebih baik.

Berikut ini adalah lima manfaat gaya hidup minimalis untuk kesehatan mental kita.

1. Kedamaian dan Kejelasan

Ketika kita mewujudkan ruang hidup dan/atau kantor kita, kita melakukan hal yang sama untuk pikiran kita. Lingkungan minimalis adalah suasana damai yang memungkinkan kita untuk tidak terlalu bersemangat atau memaksakan diri. Stimulasi berlebihan adalah musuh perhatian, karena kita tidak mampu berpikir jernih ketika kita dipenuhi dengan informasi indrawi.

Selain itu, banyak rangsangan mengacaukan rumah atau kantor kita berarti bahwa akan ada banyak isyarat visual yang dapat memicu pikiran atau ingatan. Dan sementara itu tidak selalu merupakan hal yang buruk, itu bisa menjadi neraka bagi seseorang yang berurusan dengan penyakit mental.

Overtimulasi yang disebabkan oleh terlalu banyak "barang" bahkan mungkin memicu episode skizofrenia pada seseorang yang rentan terhadapnya. Oleh sebab itu, pendekatan gaya hidup minimalis memudahkan masalah ini dan memberi jalan bagi kehidupan yang damai dan jelas.

2. Langkah Menuju Penemuan Diri

Meskipun membuang sejumlah besar barang-barang kita akan tampak seperti kita kehilangan sebagian dari diri kita, itu sesungguhnya hanya langkah untuk menemukan diri kita sendiri. Penemuan diri yang paling mencerahkan dan radikal terjadi, ketika tidak ada lagi begitu banyak hal di sekitar untuk mengalihkan perhatian kita dari siapa kita sebenarnya.

Membuat pikiran kita sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna mungkin terlihat seperti cara yang baik untuk mengatasi penyakit mental, tetapi efeknya hanya sementara. Dalam jangka panjang, mengetahui siapa diri kita adalah hal terbaik yang dapat kita lakukan untuk diri sendiri. Kesadaran tentang kesejatian diri akan membantu kita tetap berada di jalan menuju pemulihan karena hal itu akan memberi kita enerji yang diperlukan untuk berlanjut dalam kehidupan kita.

3. Fokus terhadap Apa yang Penting

Tatkala kita memiliki lebih sedikit barang, kita memiliki lebih sedikit gangguan. Ketika kita dikelilingi oleh pengingat hal-hal lain yang kita mampu, atau seharusnya kita lakukan, sangat mudah untuk kehilangan fokus. Dengan kebebasan untuk fokus, kita mulai menghilangkan kekacauan batin dari pikiran kita.

Kita memiliki banyak pilihan untuk menemukan tempat di rumah kita di mana kita tidak lagi merasa terkoyak dalam banyak arah yang berbeda, yang pada gilirannya, akan bekerja dengan baik bagi kesehatan mental kita. Dengan selalu fokus ini dapat digunakan untuk mempelajari sesuatu, atau membagikan sesuatu. Ini dapat kita gunakan untuk menulis buku atau belajar, memberi kita rasa bangga dan prestasi yang akan meresap ke bidang kehidupan lain.

Mempunyai waktu, ruang, dan fokus yang diperlukan untuk pencapaian seperti itu dapat mendorong kita di sepanjang jalan menuju kehidupan yang lebih damai. Terlebih lagi, dengan menghilangkan kebisingan dan fokus pada apa yang lebih penting, kita akan segera menyadari apa yang benar-benar penting dan apa yang sebenarnya tidak.

Mengalihkan diri kita dari situasi yang tidak bermanfaat bagi kita memiliki potensi untuk menjadi sarana penyembuhan, dan itu akan membantu kita terhubung kembali dengan diri kita pada tingkat yang lebih dalam.

4. Lebih Banyak Ruang untuk Beristirahat

Dengan mengosongkan ruang tamu kita dari kekacauan yang tidak dibutuhkan, kita membuat ruang terbuka. Secara intuitif, semakin terbuka suatu ruang, semakin damai dan semakin leluasa rasanya, dan ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa pikiran manusia dipengaruhi oleh jarak antara objek.

Maka, membuat rumah kita terasa lebih luas kemungkinan akan bermanfaat bagi kesehatan mental kita. Rumah akan menjadi laksana kanvas kosong tempat kita bersantai dengan cara apa pun yang kita inginkan, alih-alih harus mengurus banyak barang-barang kita setiap hari.

Kita memiliki peluang untuk melakukan apa pun yang kita inginkan dengan ruang ini. Sudut rumah atau ruang pribadi kita bisa menjadi tempat kreativitas, untuk melukis atau bekerja dengan ketrampilan kita.

Berdasarkan penelitian, menciptakan seni mengurangi kadar kortisol, yang merupakan salah satu hormon yang berkontribusi terhadap stres, kecemasan, dan banyak penyakit mental lainnya. Menggunakan ruang itu untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan juga melepaskan endorfin, bahan kimia di otak yang membuat kita merasa nyaman.

Daripada memiliki isyarat visual di sekitar kita yang memicu pikiran yang tidak diinginkan, lebih baik membuat sesuatu yang baru. Terlebih lagi, mengekspresikan diri kita dengan cara-cara kreatif mungkin dapat membantu kita pulih dari rendahnya kondisi mental seperti kecemasan dan depresi.

5. Latihan dalam Kendali Diri

Memiliki banyak barang-barang materi memang sangat menggoda, itulah sebabnya kebanyakan dari kita begitu mudah jatuh ke dalam konsumerisme. Maka, beralih dari gaya hidup yang berantakan dan materialistis menuju kesederhanaan minimalis yang menggembirakan adalah keputusan yang sulit untuk diambil. Tetapi apabila kita memutuskan untuk menempuh jalan itu dan mengikuti, kita tidak hanya akan merasa lebih tenang, tetapi juga lebih mengendalikan hidup kita sendiri.

Ini semua menjadi sangat penting jika kita berjuang dengan penyakit mental. Sebagian besar penyakit mental terdiri dari perasaan kehilangan kendali atas berbagai hal, jika tidak semua aspek kehidupan kita. Siapa pun tahu betapa mengecewakannya masalah ini dan bagaimana hal itu dapat membuat kita serasa berputar-putar. Inilah alasan mengapa mendapatkan kembali kendali atas setidaknya beberapa aspek kehidupan kita sangat penting bagi kita.

Dan itu belum semuanya. Dengan tidak memfokuskan perhatian kita pada harta benda, seperti terlalu banyak pakaian keren atau mobil baru yang tidak kita butuhkan, kita dapat menghadapi masalah kita secara efektif.

Tidak akan ada lagi gangguan yang memungkinkan kita untuk membelokkan dari apa yang seharusnya kita akui selama ini. Mengetahui apa yang memberatkan kita adalah langkah paling penting untuk berhasil mengatasinya.

Kesimpulan

Menjalani gaya hidup minimalis sangat membantu kondisi mental kita. Menjadi minimalis memberi kita waktu, ruang, kejelasan, dan kebebasan untuk mengolah kesejatian diri kita dan sepenuhnya terlibat dengan kehidupan sehari-hari, bahkan bisa melakukan lebih dari itu. Memulai perjalanan kita menuju minimalis mampu membantu kita menghadapi semua jenis penyakit mental.

Meskipun menjadi minimalis bukanlah satu-satunya obat dan kita harus tetap mencari bantuan profesional jika kita berada dalam situasi seperti itu, itu adalah sekutu yang berharga. Memerangi penyakit mental adalah upaya berkelanjutan yang harus kita lakukan setiap hari, sehingga membuat lingkungan kita lebih menyenangkan bisa sangat bermanfaat.

Menjadi seorang minimalis mungkin tampak seperti tugas yang berat, tetapi tidak harus demikian. Mulai dari yang kecil, dengan memperhatikan pembelian baru. Jalan menuju minimalisme tidak memiliki panjang yang telah ditentukan; itu akan menjadi panjang atau pendek seperti yang seharusnya.

Jika kita mengingat manfaat minimalis dalam pikiran dan berhenti hanya melalui gerakan, maka kita berada di jalur yang benar.

***
Solo, Rabu, 8 Juli 2020. 11:01 pm
'salam damai penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
ilustr: Kaodim

0 comments:

Posting Komentar