aku berjalan sendirian
di jalan yang terjal berbatu
aku tak pernah tahu ke mana akan mengarah
kadang-kadang aku bertanya-tanya
"Apakah itu karena perbuatanku?"
kemudian datang angin sepoi-sepoi yang manis
bagiku, seluruh duniaku serasa akan membeku
kemudian sebentar aku berpikir
bahwa jalan yang aku pilih
adalah yang terbaik yang aku dapatkan
angin sepoi-sepoi menghilangkan semua rasa sakitku
seolah-olah tandus setelah bertahun-tahun hujan
ini sepertinya menuntunku ke padang rumput
di mana di bawah sinar matahari
hanya memberi aku bayangan
perasaan itu begitu dahsyat
tetapi itu datang pada tingkat tertentu
aku merasa seperti berada di puncak dunia
"Turunlah ke lembah" seseorang memanggil
itu adalah mimpi yang indah yang kumiliki
panas sudah mengambilnya pada diriku
dan itu tidak pernah membuatku senang
selanjutnya datanglah badai
yang menghancurkan impianku
itu menghancurkan semua normaku
dan semuanya mengalir ke bawah
aku tidak punya tempat untuk bersembunyi
seakan aku sedang tenggelam dalam air pasang
perlahan-lahan tubuhku lemah menyerah
jiwaku meninggalkan tubuhku
tak berdaya selamanya
mulutku pun rapat terkatup
***
Solo, Sabtu, 22 Juni 2019. 2:28 pm
'salam damai penuh cinta'
Suko Waspodo
ilustr: Chris Lessware
0 comments:
Posting Komentar