cintaku ...
setiap saat aku menghirup
aku bernafas
engkau seperti udara
mengisi paru-paruku
dengan hidup
dan tidak peduli berapa banyak
aku berjuang
untuk menjaga dorongan ini
untuk menahan sensasi nikmat ini
aku merasa di hadapanmu
engkau selalu menarik perhatianku
godaan yang manis
membara secara ajaib
dan setiap saat engkau menatap
aku terjebak dalam jerat
aku menghela nafas terpesona
matamu adalah percikan
yang menyalakan api
terbakar merah panas di hatiku.
cintaku ...
saat hujan yang teramat deras
engkau mampu memadamkan badai
engkau adalah belahan jiwaku
surga ketujuhku
ketika engkau mengucapkan kata-kata
dan aku mendengar suaramu
aku terlucuti
anggota tubuhku menjadi goyah
aku semakin terpesona
dalam hipnosis asmara kita
aku mencintaimu ...
tak perlu engkau ragu
dan kata-kata itu seutuhnya
karena tidak sedikit pun
mengatakan paling tidak
atau potongan demi potongan
dari pusaran air ini
gunung emosi ini
kasih sayang terdalam
aku merasakannya untukmu
cintaku ...
di bagian terdalam
dari ruang hatiku
di sana engkau merasakan
berputar-putar dalam kenikmatan
karena di dalam hatiku
engkau telah menemukan rumahmu
dan di hatimu, milikku
serta ketika tangan kita bersentuhan
dan jari-jari kita terjalin
bibirmu tidak jauh dari milikku
rasa menggigil menusuk tulang belakangku
sayangku ...
beri aku lebih banyak darimu
karena aku hampir tidak bisa
mendapatkan cukup darimu
engkau untukku
laksana
sayap burung
tongkat sihir
oasis di padang pasir
air jernih di sungai
nafasku
duniaku
hatiku
cintaku
***
Solo, Selasa, 18 Juni 2019. 7:55 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
ilustr: Dorina Costras
0 comments:
Posting Komentar