Welcome...Selamat Datang...

Kamis, 12 Juli 2018

Hidup Tak Sekadar Mengalir


Kita sering mendengar ungkapan sikap hidup 'saya mengalir saja'. Benarkah hidup atau aktifitas cukup mengalir saja? Sangat menarik untuk mencermatinya.

Arti kata mengalir menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bergerak maju (tentang air, barang cair, udara, dan sebagainya). Selama ini pemahaman kita kalau mendengar ungkapan sikap hidup 'mengalir' pasti yang dimaksud adalah layaknya air di sungai atau bahkan ada yang beranggapan seperti kita mengalir ikut arus sungai (menuju ke laut). Cukupkah kita  seperti itu dalam menyikapi hidup kita. Sesederhana itukah hidup kita?

Kita dan hidup kita tak bisa dibandingkan seperti air atau benda-benda yang terbawa arus. Air tidak pernah bisa bergerak mendaki sendiri tapi cenderung ke arah yang lebih rendah. Kita pasti pernah memperhatikan benda-benda apa yang biasanya mengambang mengalir di sungai. Pada umumnya adalah limbah atau sampah. Sampah bisa berupa daun-daunan, plastik, kotoran manusia (maaf), dan sebagainya.

Kalau kita punya sikap mengalir berarti kita mengibaratkan diri seperti air yang hanya cenderung mengikuti  arah ke yang lebih rendah tanpa kemungkinan lain atau kita seperti sampah yang ada di sungai. Separah itukah? Manusia bukan benda mati, apalagi limbah atau sampah. Manusia adalah makhluk yang bernilai yang melekat pada dirinya sebagai citra Allah. Manusia tidak seharusnya membiarkan diri seperti benda atau bahkan sampah yang terbawa arus. Tidak juga harus pasrah seperti sampah yang tersangkut di pinggiran sungai. Manusia tidak ditakdirkan melainkan harus senantiasa berkembang semakin baik. Senantiasa berjuang untuk semakin berkualitas dan bermanfaat sesuai jatidirinya.

Negara mempunyai cita-cita dan falsafah yang termuat di dalam pembukaan undang-undang. Setiap organisasi sekecil apa pun mempunyai visi dan misi untuk mencapai tujuan organisasi itu. Demikian pula maka sudah layak dan sepantasnya apabila manusia sebagai pribadi ciptaan Tuhan yang unik juga mempunyai visi dan misi alias cita-cita hidup. Kita tidak bisa sekedar mengalir ikut arus atau bahkan dipermainkan arus.

Meng-update diri setiap saat dengan terus belajar, bersikap kritis, tanggap terhadap situasi yang senantiasa berkembang , merupakan beberapa sikap nyata yang menunjukkan bahwa kita bukan hanya mengalir dalam menjalani kehidupan.  Hidup bukan hanya sekedar pasrah pada nasib.

Penghujung tahun ini merupakan saat yang tepat untuk mengevaluasi diri. Melihat kembali apa yang sudah kita kerjakan selama ini. Memeriksa kembali apakah sikap hidup kita sudah benar dan tepat. Apakah kita sudah hidup dengan menghasilkan manfaat sebanyak mungkin untuk orang lain? Apabila belum atau  masih ada kelemahan mari diperbaiki.  Masukilah tahun baru atau kelanjutan hidup dengan visi dan misi yang ter-update. Semoga senantiasa sukses dan tidak lupa bahagia.

***
Solo, Jumat, 22 Desember 2017
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
ilustrasi: theodysseyonline

0 comments:

Posting Komentar