Welcome...Selamat Datang...

Senin, 23 Juli 2018

Jokowi dan Keserasian Calon Pendampingnya


Hari-hari  ini perbincangan politik  di negeri ini semakin seru dan memanas saja. Perbincangan tentang capres sudah semakin mengerucut pada pertempuran antara Presiden Joko Widodo dengan Prabowo Subianto. Di atas kertas serta menurut survei elektabilitas Jokowi jauh mengungguli si Wowo. Maka sekarang yang justru menarik dicermati dan diperbincangkan adalah siapa cawapres yang layak mendampingi  Jokowi.

Dalam tulisan ini mengandaikan bahwa yang paling dikehendaki oleh rakyat untuk periode 2019-2024 masih tetap Presiden Joko Widodo yang memimpin Indonesia. Selanjutnya kita akan mencermati siapa yang akan mendampingi dia. Menurut media dan lembaga survei memang ada lebih dari 10 orang yang memungkinkan atau merasa mampu mendampingi Jokowi sebagai cawapres.  Namun kali ini kita ingin membatasi  pada 6 figur yang sampai saat ini paling banyak diperhitungkan yakni, Sri Mulyani, Muhaimin Iskandar, Muhammad Romahurmuziy, Mahfud MD, Gatot Nurmantyo dan Prabowo Subianto.

Membicarakan keserasian tentu yang  jadi pertimbangan adalah masalah penampilan fisik dan sikap. Manakah yang paling serasi mendampingi Jokowi  (saat ini usianya hampir 57 tahun) dari 6 figur tesebut di atas.  Kalau mengenai keserasian pandangan politik dan kecocokan visi-misi sudah banyak yang membahasnya. Maka kali ini kita akan membahas yang ringan-ringan saja tetapi juga tidak kalah pentingnya, masalah keserasian penampilan fisik cawapres pendamping Jokowi.

Sri Mulyani Indrawati

Pasangan presiden pria dengan wakil presiden wanita memang menjadi pasangan yang paling serasi dan keren dipandang. Kita pernah punya Gus Dur dan Megawati, meski sebentar, yang akan datang ini mungkin indah apabila Joko Widodo berpasangan dengan Sri Mulyani. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia  serta Menteri  Terbaik di Dunia yang berusia baru hampir 56 tahun ini sangat serasi mendampingi Joko Widodo. Perpaduan penampilan tegas dan sederhana dari Jokowi dengan penampilan cantik, lembut dan elegan dari Sri Mulyani. Betapa anggunnya saat mereka berdua tampil berdua di acara-acara resmi kenegaraan ataupun di situasi informal.

Muhaimin Iskandar

Cak Imin merupakan pribadi yang serasi kesederhanaannya dengan Jokowi, usianya 51 tahun.  Sifat humorisnya juga sangat pas berpasangan dengan Jokowi yang tidak mengedepankan formalitas. Dalam berbagai kesempatan kita juga sudah sering memperhatikan kecocokan mereka. Baik dalam komunikasi serius maupun bercandaan. Dari  segi usia juga sangat serasi. Senioritas Jokowi dalam usia dan kebijaksanaan cara berpikir sangat pas dengan Cak Imin yang lebih muda, mau belajar dan tidak sombong. Dalam postur tubuh memang terlihat lebih serasi wakil presiden dengan postur tubuh yang lebih pendek dari presidennya. Seperti terlihat antara  Soekarno-Hatta,  Soeharto-Habibie, SBY-JK, SBY-Boediono dan tentu saja Joko Widodo dengan Jusuf Kalla saat ini.

Muhammad Romahurmuziy

Romahurmuziy memang sebelas duabelas dengan Cak Imin, usia sama mudanya, sama-sama ketua umum partai dan juga sama-sama dekat dengan Jokowi.  Yang membedakan pastinya Romahurmuziy terkesan tidak suka bercanda dan wajahnya terkesan selalu serius, berbeda dengan Cak Imin yang sedikit suka cengengesan dan murah senyum. Postur tubuh memang Romahurmuziy lebih tinggi dari Cak Imin, hampir sama tinggi dengan Jokowi.  Jokowi-Romahurmuziy sangat serasi dalam acara-acara formal kenegaraan. Romahurmuziy saat ini usianya baru 43 tahun, sangat muda dan berpotensi.

Muhammad Mahfud M.D.

Saat tulisan ini disajikan Mahfud baru saja menyatakan bersedia apabila dirinya dikehendaki untuk menjadi cawapres mendampingi Jokowi. Kesederhanaan sikap, penampilan serta tutur katanya sangat serasi dengan Jokowi. Joke-joke politiknya juga sangat menyentil seperti kebiasaan Jokowi. Ketegasan serta sikap konsistennya sangat pas mendampingi Jokowi. Postur tubuhnya juga tidak melebihi tinggi tubuh Jokowi. Mungkin faktor usia saja yang terkesan Mahfud sedikit lebih senior, usianya sudah 61 tahun.

Gatot Nurmantyo

Pria kelahiran 58 tahun yang lalu ini memang terkesan lebih sangar penampilannya dibanding Jokowi yang tidak ada kesan galak sedikit pun. Mungkin faktor latar belakang militernya serta mantan Panglima TNI yang membuat kesan keras pada penampilan serta sorot matanya. Dari segi penampilan fisik memang rasanya tidak serasi pasangan Jokowi-Gatot. Dalam sejarah kepemimpinan negeri ini juga belum pernah presidennya sipil  dan wakilnya latar belakang militer. Rasanya tidak pantas Jokowi memiliki wakil dengan latar belakang militer. Biarlah Gatot Nurmantyo sebagai mantan Panglima TNI saja atau suatu saat nanti bisa diminta jadi menteri atau penasihat presiden.

Prabowo Subianto Djojohadikusumo

Pria berusia 66 tahun, mantan Danjen Kopassus serta pernah dicopot jabatannya sebagai Pangkostrad yang kemudian melarikan diri ke Yordania ini, rasanya memang satu-satunya orang yang paling tidak pantas menjadi wakilnya Jokowi.  Secara fisik sungguh tidak serasi, Jokowi yang bisa diibaratkan seperti tokoh Abimanyu dalam pewayangan pasti tidak pas berpasangan dengan si Wowo yang ibarat Duryudono. Dengan alasan serta pertimbangan politik apa pun sebaiknya Joko Widodo jangan berpasangan dengan Prabowo Subianto, mereka seperti air dengan minyak. Biarlah si Wowo sebagai oposan abadi saja, meski sikap oposisinya juga tidak pernah konstruktif.

Demikianlah sedikit ulasan ringan tentang siapa saja yang serasi atau pantas menjadi cawapres mendampingi Jokowi. Semoga bisa menjadi pertimbangan bagi Joko Widodo bersama PDIP serta partai-partai koalisi pendukungnya. Merdeka!!!

Salam damai penuh cinta.

***
Solo, Kamis, 15 Maret 2018
Suko Waspodo
ilustrasi: solotrust.com

0 comments:

Posting Komentar