berjalan menuju mimpi yang penuh harapan
di sisi kita aliran berkelok
di atas, awan keabu-abuan lembut
kita tidak lagi ingin berteriak
udara, aromanya sangat manis
burung-burung terbang, seraya berkicau
rumput lembut tuk menempatkan kaki kita
kita mengikuti irama alam
di sini, tidak ada mobil.
di sini, tidak ada cafe
malam hari membawakan kita venus, mars
jumlah bintang yang tak terhitung
ambillah semuanya dengan ramah
jangan pernah merasa kita harus bersembunyi
di sinilah kita mencapai di dalam
dan rentangkan sayap, rasakan meluncur
hidup kita adalah milik kita
bukan milik mereka untuk diambil
nyalakan api di tepi danau
selalu cinta, dengan siapa kita bangun
jangan biarkan persahabatan putus
selalu hidup tanpa penyesalan
jangan menyerah, jangan sekarang, belum
ketahuilah bahwa masa depan belum ditentukan
hargai wujud cinta yang kita dapatkan
kita tahu bahwa pohon-pohon alam tinggi
ada beberapa yang tidak bisa kita panjat sama sekali
penuh rimbun dedaunan
ditutupi selendang perjalanan musim
dan saat musim datang dan pergi
kita akan melihat aliran mulai tumbuh
diisi seumur hidup kita, kita tahu
membawa angin yang berhembus
dengarkan lagu yang dinyanyikan
cinta dan kedamaian adalah yang dibawanya
berbagi semua hal kecil
menghaluskan penyok dan bantingan
tentang makna hidup ini
jangan pernah mengisinya dengan keraguan
terlihat sangat dekat untuk menemukan ini
selalu mencari jalan yang lebih baik
dan kita akan melihat, semua sahabat kita
kehidupan penuh imajinasi ini, tidak ada habisnya
selalu ada lebih banyak di luar sana
kehangatan tangan alam menyentuh kita
***
Solo, Rabu, 10 April 2019. 1:11 pm
'salam damai penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
kompasiana
pepnews
ilustr: Bahadur Singh
0 comments:
Posting Komentar