Welcome...Selamat Datang...

Selasa, 30 Juni 2020

Terpahat



















aku berjuang 
untuk mengupas setiap saat
stagnasi murni dariku

hiruk-pikuk denging 
merengek di telingaku
seperti kipas bobrokku
menjaga ritme tetap lambat 
hingga tetesan keran

menit seret seperti molase
diborgol hingga ketinggalan setiap hari
hari yang berulang

aku melarikan diri ke hutan
angin sepoi-sepoi membelai wajahku
teriakan satwa liar 
membuka mata putus asaku

jaring laba-laba membungkuk 
dan bergoyang tertiup angin
untaian halus aliran sutra perak
melonjak mereka berbaur 
dalam gelombang bulan sabit

seekor kupu-kupu 
meluncur dengan lembut
berteman dengan hembusan udara
dengan lembut menghirup esok lain

konduktor simfoni
dengan tangan pematung 
yang tidak bisa kulihat
berbisik dengan anggun

hidup bukanlah musuhmu
minum dan biarkan meresap
jatuhkan pedangmu 
Aku membentukmu

***
Solo, Sabtu 13 April 2019. 12:22 pm
'salam damai penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
kompasiana
pepnews
ilustr: pinterest

0 comments:

Posting Komentar