Welcome...Selamat Datang...

Sabtu, 13 Juni 2020

Sehari di Gunung


Angin sepoi-sepoi hangat melayang menembus rumput lembut dan awan putih. Biru terang menyebar di langit, hanya sebagian pecah oleh kepulan putih kecil.

Satu-satunya tanda kelembapan adalah kilatan kecil yang menyelinap dari sudut mataku. Bercermin di jendela jiwaku adalah seorang wanita cantik, wanita cantikku.

Kicauan melodi burung-burung, sinar matahari yang cerah dan angin yang berhembus semuanya jatuh dengan setiap langkah yang membawa engkau lebih dekat kepadaku.

"Ya Tuhan, bagaimana Engkau melakukannya?" Aku berpikir sendiri. "Setiap hari dia tumbuh lebih cantik."

Engkau berdiri di hadapanku, rambut cokelat berpakaian rapi dan mata cokelatmu bersinar begitu cerah. Aku berdoa kepada-Nya agar waktu berhenti untuk kita. Biarkan aku memegang momen ini dalam jiwaku selamanya.

Engkau mengeluarkan catatan dan membaca sumpahmu, diatur sedemikian hati-hati dan dipenuhi dengan cinta. 

Aku mengeluarkan catatan dan membaca sumpahku, diatur sedemikian hati-hati dan dipenuhi dengan cinta.

Dengan penuh cinta kasih, kita berciuman dan memberi tahu dunia sesuatu yang selalu kita kenal. Kita adalah satu jiwa.

***
Solo, Kamis, 28 maret 2019. 1:11 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
kompasiana
pepnews
ilustr: Franklin Carmichael

0 comments:

Posting Komentar