Jika berharap itu kenyataan, maka kembali ke masa kita akan menjadi. Untuk ketika kita masih anak-anak: bahagia dan riang. Jika hidup bisa sesederhana itu, betapa bahagianya aku. Engkau selalu menjadi sahabat istimewaku. Aku pikir engkau akan berada di sana sampai akhir. Bagiku engkau adalah yang terbaik, dan itulah sebabnya aku mencintaimu.
Jika aku mampu mewujudkan satu keinginan, aku tahu aku akan menggunakannya untukmu. Sudah cukup bagiku saat itu untuk menjadikanmu sebagai temanku. Tetapi aku tidak mampu mengembalikan waktu ketika engkau hanya milikku. Jika aku mampu, aku akan menjagamu di sana dan menunjukkan kepadamu betapa aku peduli. Aku akan menceritakan banyak hal yang ingin aku bagikan kepadamu. Sepanjang hariku, sebagai permulaan, dan kemudian malamku juga.
Engkau telah memberi aku alasan untuk tersenyum sekali lagi. Engkau telah mengisi hidupku dengan mimpi-mimpi damai. Engkau telah membuat aku ingin merasakan lagi, tertawa, dan mencintai, dan melihat. Engkau adalah kehidupan di dalam jiwaku. Setengah lainnya yang membuat aku utuh. Engkau adalah sahabatku tersayang.
Engkau adalah sahabat yang aku rindukan, jodohku dari masa lalu. Engkau adalah sinar matahari yang membawa pelangi dari badai. Yang mengawasi bintang-bintang saat mereka bersinar di langit malam. Orang yang menyaksikan matahari muncul dari tempat tidurnya. Untuk melihat burung-burung bangun dan mendengarkan lagu mereka. Perjalanan bisa jadi indah jika engkau datang.
Kebahagiaan sejati sulit ditemukan; itu diberikan kepada begitu sedikit. Jika engkau hanya dapat merasakan hal yang sama, itu akan membuat keinginanku menjadi kenyataan. Lebih banyak kehidupan yang kita miliki di belakang kita daripada yang kita harus datang. Kapan kita bersama bisa sangat menyenangkan. Jika aku harus menyeberangi lautan, itulah yang akan kulakukan. Jika itu berarti aku bisa menghabiskan waktuku bersamamu.
***
Solo, Sabtu, 6 April 2019. 12:02 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
kompasiana
pepnews
ilustr: Maxim Grunin
0 comments:
Posting Komentar