Lihat, saat mereka melepaskan jubah dari punggungnya.
Dan rentangkan tangannya dan mereka memakunya ke salib,
Kuku gelap menusuknya dan langit berubah hitam.
Dan cinta terikat erat pada kehilangan.
Tapi di sini perubahan murni terjadi. Di pohon ini.
Kehilangan menjadi keuntungan, kematian membuka ke kelahiran.
Di sini yang terluka menyembuhkan dan mengikat membuat bebas.
Bumi bernafas di surga, akar surga di bumi.
Dan di sini kita melihat panjang, lebarnya, tingginya.
Di mana cinta dan kebencian bertemu dan cinta tetap benar.
Di mana dosa bertemu rahmat dan kegelapan berubah menjadi terang.
Kita melihat apa yang dapat ditanggung dan dilakukan oleh cinta.
Dan di sini Penyelamat kita memanggil kita ke sisi-Nya.
Cinta-Nya bebas, lengan-Nya terbuka lebar.
***
Solo, Jumat, 19 April 2019. 8:11 pm
'salam damai penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
kompasiana
pepnews
ilustr: Malcolm Guite
0 comments:
Posting Komentar