ada komet kecil yang tinggal di dekat bima sakti
dia suka berkeliaran di malam hari
dan melompat-lompat serta bermain
ibu dari komet itu adalah bintang tua yang sangat indah
dia biasa memarahi anaknya
yang ceroboh karena menjelajah terlalu jauh
dia memberitahunya tentang matahari
yang mencintai bintang-bintang untuk membantu
dan yang meminta tidak ada hiburan
yang lebih baik daripada di melahap komet
tetapi bukannya tumbuh hati-hati
dan menunjukkan rasa takut yang tepat
komet kecil yang bodoh itu
semakin dekat dan semakin dekat
dia menggerakkan ekornya yang kekar
di tempat yang bisa dilihat matahari
dan main mata dengan mars tua
dan sama berani serta pemberani
dia tertawa untuk mencemooh
bintang-bintang sepi yang tidak pernah gusar
dia berkata tidak ada kesenangan dalam hidup
kecuali jika engkau memberanikan diri keluar
dia suka membuat planet-planet menatap
dan berharap tidak ada kegembiraan yang lebih baik
daripada hanya melihat teleskop
yang diarahkan padanya dari bumi
dia bertanya-tanya berapa banyak bintang
yang bisa melewati malam dan siang
dan biarkan rembulan yang kian renta
mendapatkan semua cinta dan pujian
dan ketika dia berbicara serta melemparkan kepalanya
dan mengubah jejaknya yang bersinar
bintang ibu sepuh yang tenang itu sedih
pipinya menjadi pucat dan semakin pucat
karena dia telah tinggal di sana
di langit sejuta tahun atau lebih
dan dia pernah mendengar komet
berbicara dengan cara ini sebelumnya
dan pada akhirnya berakhirlah kesenangan dari komet ini
dia pergi sedikit terlalu jauh dan menghilang di matahari
tidak lagi dia mengayunkan jejaknya
yang bersinar di depan mata seluruh dunia
tetapi bintang-bintang pendiam
yang selalu ditertawakannya setiap malam
***
Solo, Minggu, 28 April 2019. 6:06 pm
'salam damai penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
kompasiana
pepnews
ilustr: Marzia Khanom
0 comments:
Posting Komentar