Hasil quick count pilpres 2019 belum rampung seluruhnya, sampai saat diturunkan tulisan ini sampel masuk dari semua lembaga survey, termasuk Litbang Kompas baru kurang lebih 90%, dan hasil quick count masing-masing lembaga antara 53% - 56% untuk Joko Widodo-Ma'ruf Amin, sedangkan untuk Prabowo-Sandi antara 43% - 47%. Kemenangan tampaknya sudah di depan mata untuk kubu 01. Karena selama ini bisa dipastikan bahwa hasil quick count tidak akan berbeda jauh dengan real count KPU.
Seperti tahun 2014 yang lalu, kali ini pun Prabowo sudah menunjukkan ketidak siapannya untuk kalah. Hal itu ditunjukkan dengan konferensi persnya di media yang menuduh bahwa lembaga survey telah menggiring opini untuk kemenangan kubu 01. Ada gejala tidak siap menerima kekalahan seperti saat pilpres 2014 lalu. Semoga saja tidak terjadi kegaduhan pasca pilpres kali ini.
Di lain pihak, Jokowi dalam konferensi persnya, mengingatkan semuanya agar tetap bersabar menunggu hasil penghitungan resmi dari KPU. Selanjutnya dia mengingatkan rakyat agar senantiasa tetap menjaga persatuan..
Kemenangan pasangan Jokowi - Ma'ruf memang sudah banyak diprediksi oleh para pengamat politik. Prestasi nyata Joko Widodo sebagai petahana memang tak terbantahkan. Meski selama 4 tahun lebih memimpin negeri ini nyaris tiada hari tanpa nyinyir dan fitnah dari kubu oposisi kepadanya tetapi dia tetap tegar. Kepemimpinannya justru semakin menunjukkan kualitasnya. Terbukti dari keberhasilan pembangunan bidang infra struktur yang dahsyat, penurunan angka pengangguran, pembukaan banyak lapangan kerja baru serta prestasi-prestasi lain yang diakui dunia dan semakin membuat negeri ini disegani.
Kemenangan ini bisa kita nilai sebagai kemenangan akal sehat. Mengapa demikian? Tentu saja, karena selama ini yang dijanjikan oleh kubu Prabowo - Sandi adalah program-program yang nyaris tidak masuk akal dan sepertinya mereka hanya berperan sebagai tukang sulap dan rakyat negeri ini dianggap seperti anak kecil yang gampang dibodohi serta dikibuli. Kubu 02 menganggap bahwa menata negeri ini bisa dilakukan secara instant. Seolah seperti membalikkan telapak tangan saja.
Maka apabila rakyat lebih memilih kubu 01 alias Jokowi - Ma'ruf, itu berarti bahwa rakyat negeri ini benar-benar sudah cerdas menyikapi situasi negerinya. Mereka sungguh merasakan perubahan yang nyata di era Jokowi. Jokowi sungguh bekerja keras untuk kepentingan rakyat dan kemajuan Indonesia. Rakyat sangat berharap terhadap kesinambungan tata kelola serta pembangunan tetap di tangan presiden Joko Widodo di era kepemimpinan periode keduanya. Rakyat tidak ingin menyerahkan negeri ini kepada Prabowo dan sekutunya. Tidak ingin dipimpin oleh orang yang temperamental dan cupet nalar.
Sudah sepantasnya rakyat negeri ini sujud syukur untuk kemenangan akal sehat ini. Kemenangan terhadap kebenaran. Kemenangan untuk tetap menyerahkan negeri ini kepada pemimpin yang amanah, sederhana, pekerja keras dan merakyat.
Semoga kemenangan kubu 01 ini tidak membuatnya lupa diri, tetapi justru semakin rendah hati untuk senantiasa berpihak kepada rakyat kecil. Semakin menyemangati untuk melanjutkan pembangunan demi Indonesia yang semakin maju. Sementara itu untuk kubu 02 yang kemungkinan kalah, semoga bisa menerima kekalahan ini dengan lapang dada dan bersikap ksatria. Masih selalu terbuka seandainya mereka ingin terus berada sebagai kubu oposisi. Bagaimanapun juga kepemimpinan Joko Widodo - Ma'ruf Amin pasti membutuhkan kubu yang bersedia mengkritisi pemerintahannya nanti.
Selamat untuk kemenangan Jokowi - Ma'ruf. Rakyat negeri ini senantiasa menunggu kesinambungan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat.
***
Solo, Rabu, 17 April 2019. 7:24 pm
'salam damai penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
kompasiana
pepnews
ilustr: metro.tv
0 comments:
Posting Komentar