Dia membuat batu-batu yang membuka jalan-jalan Sion.
Dan dia tahu jalan yang kita buat untuknya.
Dia bertemu iblis sebagai singa yang mengaum.
Dan masih menolak untuk mengubah batu-batu ini menjadi roti.
Memilih sebagai gantinya, karena cinta akan selalu memilih.
Jalan yang lebih gelap ini menuju jantung kesakitan.
Dan sekarang Dia jatuh di atas batu-batu yang memar.
Daging, itu menghancurkan dan mengikis kulit yang lembut.
Dia dan bumi yang dia buat tidak pernah lebih dekat.
Keilahian dan debu berhadap-hadapan.
Kita tersentak mundur dari-Nya via dolorosa.
Dia mengatur wajah-Nya seperti batu dan mengambil tempat kita.
Terhuyung di bawah beban hitam kita semua.
Dan jatuh bersama kita agar Dia bisa menghancurkan kejatuhan kita.
***
Solo, Jumat, 19 April 2019. 10:39 am
'salam damai penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
kompasiana
pepnews
ilustr: Malcolm Guite
0 comments:
Posting Komentar