berpura-puralah bahwa engkau adalah aku
dan menulis puisi yang mungkin kulihat
berpura-puralah bahwa engkau adalah aku
berpura-puralah bahwa aku adalah engkau
berpura-puralah aku membaca puisimu
berpura-puralah apa yang terjadi
ketika aku melakukannya
apakah engkau berpura-pura?
baik, aku juga
berpura-pura puisi itu
menceritakan sebuah kisah
kapal kayu dengan layar dicat
berpura-pura langit, angin asin
derit geladak, laut yang bengkak
belati bernyanyi melewati telingamu
cepat, berpura-puralah kita keluar dari sini
berpura-pura jalan. berpura-pura pohon
kuda di antara lututmu yang menggenggam
sungai yang berkedip di sisimu
naik leher dan leher dengan anjing dari pacuan
berpura-pura, setidaknya
kita hidup untuk memberi tahu
berpura-pura barat, debu, emas
berpura-pura lengan, kartu as yang dimilikinya
berpura-pura enam senjata
yang ditarik pada siang hari
berpura-puralah kita ada di tempat lain
dan seterusnya
berpura-pura langit
lautan matahari terbenam
pura-pura bukit pasir, rumput, pohon
berpura-puralah engkau
berjalan di sana bersama aku
berpura-puralah burung camar
yang membengkak dan membengkak
berpura-puralah dongeng
yang akan disampaikan besok
haruskah kita berpura-pura kekekalan?
haruskah kita berpura-pura mimpi?
***
Solo, Minggu, 14 April 2019. 4:36 pm
'salam damai penuh cinta'
Suko Waspodo
antologi puisi suko
kompasiana
pepnews
ilustr: april mansilla.
0 comments:
Posting Komentar